LAPORAN SEMESTER PRAKTIKUM
BIOKIMIA DASAR
OLEH
:
NURSHOLEH
E10011128
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2012
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu yang dipraktikumkan dalam
praktikum Biokimia Dasar ini adalah
protein yang merupakan senyawa organik yang kompleks yang terbentuk jika
senyawa organiknya bergabung satu sama lain dalam polimer. Asam amino protein terdiri
dari ikatan peptida, formula asam amino,dan denatrasi. Faktor penyebab terjadi
denatrasi adalah faktor Kimia, Fisika, dan Biologis.
Kegiatan praktikum Biokimia Dasar merupakan
komponen penunjang aktivitas perkuliahan. Latar
belakang diadakannya praktikum tersebut agar mahasiswa dapat mengetahui dan
mengenal apa-apa saja yang dipelajari di dalam mata kuliah Biokimia ini. Mulai
dari Protein dan Asam amino, Karbohidrat, Lipida sampai dengan Enzim.
Biokimia adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang proses kimia atau reaksi kimia yang terjadi di dalam zat hidup (sel
hidup, makhluk hidup), baik itu mokroorganisme, tanaman, invertebrata
avertebrata, hewan menyusui dan manusia. Dalam hal ini, dapat kita ketahui
bagaimana kumpulan zat hidup bercampur atau bereaksi menghasilkan zat. yang
disebut dengan zat hidup. Dan peranan biokimia ini adalah sebagai dasar
pengembangan pengetahuan dasar kedokteran, pertanian, peternakan, biologi,
mikrobiologi, dan yang lainnya, yang erat hubungannya.
Protein merupakan makromolekul terbanyak yang dapat ditemui dalam
sel hidup, yang merupakan komponen penting dan utama untuk sel hewan dan sel
manusia. Protein dapat diisolasi dari seluruh sel ke bagian sel. Dalam hal ini,
protein mempunyai peranan penting dalam biologi yang sangat penting, sebagai
zat pembenfuk, transport, katalisataor reaksi kimia, hormon, racun, dan yang
lainnya. Protein ini mempunyai empat fungsi utamanya yaitu untuk memperbaiki
jaringan yang rusak untuk pertumbuhan jaringan baru, sebagai enzim, dan sebagai
hormon. Sifat fisik dan kimia protein tersebut sangat beragam diantaranya:
ukuran, berat molekul, kelarutan, konformasi tiga dimensi, susunan dan deret
asam amino penyusunnya yang sngat mempengaruh semua factor tersebut.
Protein juga merupakan senyawa organik kompleks yang terbentuk bila
senyawa organik bergabung satu sama lain dalam polimer. Di alam kita dapat
menjumpai ribuan jenis protein yang melangsungkan fungsi hayati yang
bermacam-macam, sifat fisik dan kimia protein yang terjadi sangat beragam,
misalnya ukuran, berat, molekul, kelarutan dan lain-lain, namun demikian semua
protein alami pasti tersusun atas 20 jenis asam amino. Pengaruh beberapa
parameter terhadap kelarutan protein yaitu : kekuatan ion, pH, suhu, dan
konstanta dielektrk. Sifat- sifat asam amino adalah sifat asam basa titik
isoelektrik dan aktivitas optik. Komposisi asam amino protein yaitu formula
asam amino, ikatan peptida isolasi protein, dan denaturasi. Denaturasi adalah
proses yang mengubah susunan ruang konfigurasi tiga dimensi molekul protein dan
struktur molekul asli/awal yang teratur menjadi tidak teratur lagi. Denaturasi
dapat terjadi oleh beberapa faktor antara lain fisika (panas, tekanan,
pembekuan, gaya permukaan, sinar X dan radiasi ultra violet), kimia (pH ekshim,
pelarut organik, amida dan turunannya), dan biologis ( enzim-enzim proteolitik,
denaturasi terjadi sebelum hidrolisis).
Di alam kita dapat menjumpai ribuan
jenis protein yang melangsungkan fungsi hayati yang bermacam-macam, sifat fisik
dan kimia protein yang terjadi sangat beragam, misalnya ukuran, berat, molekul,
kelarutan dan lain-lain, namun demikian semua protein alami pasti tersusun atas
20 jenis asam amino. Pengaruh beberapa parameter terhadap kelarutan protein
yaitu : kekuatan ion, pH, suhu, dan konstanta dielektrk. Sifat- sifat asam
amino adalah sifat asam basa titik isoelektrik dan aktivitas optik. Komposisi
asam amino protein yaitu formula asam amino, ikatan peptida isolasi protein,
dan denaturasi. Denaturasi adalah proses yang mengubah susunan ruang
konfigurasi tiga dimensi molekul protein dan struktur molekul asli/awal yang
teratur menjadi tidak teratur lagi.
Karbohidrat terdiri dari
Monosakarida, yang merupakan senyawa orgarnik yang sangat banyak terdapat
dibumi ini.Karbohidrat dapat dibagi menjadi Monosakarida, Oligosakarisa dan
Polisakarida. Lipida (lemak) tidak dapat dalam air, tapi bisa larut dalam
kloroform, bensin. Lipida disusun atas rantai Hidrokarbon panjang berantai
lurus, bercbang, atau membuat unsur siklis.
Karbohirat merupakan senyawa organik yang paling berlimpah di bumi
ini, yang tersusun terutama oleh monosakarida. Sebagian besar zat-zat alam
merupakan golongan karbohirat fungsinya sebagai bahan baku (bahan sumber
energi) baik untuk mikroorganime, tumbuhan maupun hewan.
Karbohidrat sering disebut dengan sakar, yang terbentuk pada proses
fotosintesis sehingga merupakan senyawa perantara awal dalam penyatuan CO2,
Hidrogen, Oksigen, dan energi matahari ke dalam bentuk hayati. Karbohidrat
merupakan sumber karbon untuk sintesa biomolekul dan sebagai bentuk energy
poiimerik, dan komponen dari unsur- unsur struktural sel dan merupakan bagian
dari asam nukleat. Dan karbohidrat ini mengandung komponen utama dan paling
utama yaitu monosakarida.
Karbohidrat merupakan komponen penting pada beberapa senyawa seperti
dinding sel tanaman bakteri, mukopolisakarida kulit dan jaringan pengikat pada
hewan. Karbohidrat dibagi atas monosakarida seperti fruktosa" glukosa,
manosa galaktosa dan sebagainya.Komponen gula yang terdiri 6 atom C, disakarida
(2 komponen monosakarida), oligosakarida (3-6 komponen monosakarida) ditentukan
juga oleh gugus yang karakteristik sebagai aldoheksosa atau ketoheksosa.
Monomer monosakarida merupakan senyawa aldosa atau ketosa yang dinamakan sesuai
dengan jumlah karton pada eantainya. Mengenai struktur senyawa karbohidrat
dikenal sistem terbuka dari E. Fischer, terfutup dari Tollens, dan berbanding
yang diproyeksikan dari Harworth. Pembagian selengkapanya dari karbohidrat
adalah sebagai berikut monosakarida disebut juga gula sederhana diosa, triosa,
tetrosa dan pentosa (arabinosa, xylosa dan ribosa), heksosa (glukosa, fruktosa
galaktosa dan manosa). Kedua oligosakarida yaitu di, tri, tera, penta dan
heksasakarida (disakarida terdiri sukrosa maltosa, laktosa), dan ketiga polisakarida
yaitu amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa.
Karbohidrat ini tersusun oleh tiga bagaian yaitu polihidroksi
aldehid, polihidroksi protease, dan polihidroksi keton. Karbohidrat terdiri
dari tiga bagian diantaranya monosakaraida, oligosakarida, dan polisakarida.
Asam amino merupakan senyawa organik yang mengandung gugus amino dan
karboksil. Alam amino umumnya mudah larut dalam air, dan hanya sedikit atau
bahkan tidak larut dalam pelarut organik, dan titik leburnya sangat tinggi Asam
amino dibebaskan dari ikatan peptida pada hidrolisi enzim (protease) atau asam,
dan asam amino dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan cara
kromatografi. Semua asam amino mengandung gugus fungsional yang dapat bekerja
sebagai asam atau basa tergantung pada pH lingkungan. Dalam protein terdapat
proses denaturasi yang berkaitan dengan tergantungnya ikatan atau interaksi
kimiawi antar molekul.
Lipida merupakan komponen sel atau jaringan yang terdiri atas
beraneka ragam senyawa yang sebagian besar hanya larut dalam pelarut organik.
Lipida tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organiknya, berupa:
eter, kloroform, benzen, alcohol, bensin, dan tetra yang karena sebagian besar
tergolong gugus lipofil. Secara sederhana lipida terdiri dari asil gliserol, fosfolipida,
sfingolipida, glikolipida, lipida terpen, termasuk korotenoid, dan steroid.
Dalam lipida ini terdapat dua komponen utama yaitu lemak (olive), dan minyak
(oil). Lemak lebih banyak ditemukan pada hewan, dan minyak lebih banyak
diperoleh dari tumbuh- tumbuhan.
Lemak (lipida) merupakan senyawa organik yang tidak larut dalarn air
tetapi dapat diekstrasikan dengan pelarut non polar seperti kloroform, benzen,
dan eter. Lemak terdiri dari ester asam lemak dan gliserin, Iemak tidak dalam
air tetapi larut dalam ester, kloroform, bensin" karena sebagian besar
tergolong gugus lipofil. Dialam terdapat sebagai lemak yang netral dan
disamping zat-zat yang menyerupai lemak (lipoid). Lipida terutama disusun atas
rantai hidrokarbon panjang beiantai lurus, bercabang atau membuat stnrktur
siklis. Lipida kompleks mengandung komponen non lipida seperti fosfat pada
lipida protein pada proteolipida atau pada glukolipida. Trigleserida atau
hiasil gliserol merupakan molekul tidak bermuatan dan dikenal juga sebagai
lipida nehal, lemak atau minyak sederhana. Trigleserida merupakan bagian lipida
yang dikonsumsi. Trigleserida terurai menjadi komponen penyusun oleh lipase.
Fosfolipida merupakan turunan tiasil gliserol yang salah satu komponen asam
lemaknya oleh senyawa fosfat. Fosfolipida yang sering dijumpai dialam adalah
lesitin, sefalin" fosfogliserida serin, fosfogleserida inositol.
Trigliserida disebut juga lipid
Netral, yang merupakan molekul yang tidak bermutan. Sedangkan Enzim protein
yang disentesis oleh sel hidup untuk mengktalisis reaksi yang berlangsung
didalamnya.
Enzim
merupakan protein yang disentesis oleh sel hidup untuk mengkatalisasi reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena reaksi yang
enzimatis sangat bervariasi, maka biokatalisator yang dibentuk, jumlah maupun jenisnya
tak terhitung banyaknya. Enzim merupakan biokatalisator dengan spesifikasi dan
efisiensi tinggi. Enzim dapat diproduksi dengan cara
mengektraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme.
Cara ini
memiliki beberapa kelemahan, sehinggga yang sering dan umum dilakukan adalah
cara membiakkan mikroba penghasil enzim yang dikehendaki pada media tertentu
kemudin diektraksi. Keuntungan memproduksi enzim dari mikroba antara lain biaya
produksi lebih rendah, dapat di produksi dalam waktu singkat serta mudah
dikontrol. Kecepatan produksi enzim dapat lebih ditingkatkan dengan mengunakan
strain mikroba, induksi mutan dan perbaikan kondisi kultur pertumbuhannya.
Enzim secara khasnya disebut dengan
katalisator yaitu dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi, tetapi pada
umumnya tidak ikut muncul dalam perekasian tersebut. Enzim ini juga merupakan
protein yang disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang
berlangsung di dalamnya, enzim ini juga disebut biokatalisator dengan
spesifisitas dan efisiensi tinggi. Enzim ini diproduksi dengan cara
mengekstraksi dari jaringan tanaman atau hewan dan mikroorganisme. Di dalam
tubuh enzim ini sangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh kita, karena jika tidak
ada enzim maka proses reaksi ditubuh kita akan berjalan lambat. Sebagai
parameter dari reaksi enzimatis yang diketahui dalam penelitian yaitu Kmax dan
Vmax yang menyatakan bahwa semakin murni suatu enzim maka akan semakin tinggi
pula spesifik aktifitasnya.
1.2
Tujuan Praktikum
Praktikum Biokimia Dasar melaksanakan
parktikum sebanyak empat judul yaitu protein dan asam amino, karbohidrat,
lipida, enzim, dimana setiap judul praktikum tersebut mempunyai tujuan
masing-masing, dimana setiap judul praktikum tersebut mempunyai tujuan
masing-masing.
Adapun tujuan pada praktikum biokimia
dasar yang berjudul protein dan asam amino ada banyak. Pertama, pada kelarutan asam
amino yang bertujuan untuk melihat daya larut berbagai asam amino dalam
pelarut. Pelarut yang berbeda kedua, uji ninhidrin yang bertujuan untuk
mengidentifikasi asam α-amino. Dan yang terakhir adalah uji millon yang
brtujuan untuk mengidentifikasi asam amino yang mengandung gugus fendik
(tirosin)
Adapun tujuan dan
manfaat pada praktikum Biokimia Dasar yang berjudul karbohidrat ada 4, yaitu: pertama, untuk mengetahui terjadinya
fermentasi yang dilakukakan oleh sel ragi. Kedua,
untuk menguji adanya karbohidrat dari beberapa bahan yang di uji (secara umum).
Ketiga, digunakan sebagai uji umum
karbohidrat dapat digunakan untuk menentukan semua macam karbohidrat. Dan
terakhir digunakan untuk pemeriksaan adanya gugus keton pada gula (Fruktosa)
juga dapat digunakan aldeheksora (glukosa), tetapi reaksinya agak lambat.
Pada praktikum Lipida ini, sub materi
yang dipraktikumkan minggu ini ada dua. Pertama pada daya kelarutan lipida, ini bertujuan untuk
melihat daya larutan lipida dan asam-asam lemak dalam berbagai pelarut. Kedua,
pada praktikum emulsi dari lemak bertujuan untuk mengamati keadaan emulsi dari
lemak dan zat yang bertindak sebagai emulgatur.
Adapun tujuan dari praktikum enzim ini adalah untuk mengetahui
pengaruh enzim papain dalam krim santan kelapa untuk menghasilkan minyak, dan
juga untuk mengetahui volume dan mutu dari minyak yang dihasilkan.
Manfaat yang dapat kita peroleh dari praktikum ini adalah dengan
adanya hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat digunakan
sebagi titik acuan dan bahan perbandingan didalam menjawab segala permasalahan
tentang pengujian dari bagian-bagian Biokimia Dasar tersebut, serta masukan
bagi kita semua di dalam mata kuliah biokimia tersebut, dan menjadi syarat di
dalam memenuhi tugas praktikum dan mata kuliah biokimia dasar ini. Serta dari
praktikum ini kita dapat mengetahui tekhnik atau cara dalan melakukan
pengukuran larutan. Selain itu juga dapat mengenal alat-alat yang digunakan di
iaboratorium ini beserta fungsi alat tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Anwar M (1990), bahwa asam amino merupakan satuan
penyusun protein,berdaarkan rumus bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai
turunan asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus
amino.
Abas (1999) Semua asam amino, atau peptida yang mengandung 2
amino bebas akan beraksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna
biru-ungu. Namun, prolin dan
hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
Addi Krisbyanto (2008) Protein adalah senyawa penting menyusun sel hidup. Senyawa ini tedapat
semua jaringan hidup baik tumbuhan maupun tumbuhan. Fungsin protein sangat
beragam antara lain sebagai pembangun,
pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi. Dalam bahasa yunani protein berarti “pengikat
satu” dan “yang utama”. Asam amino adalah satu golongan senyawa karbon yang setidaknya
Mengandung satu karboksil (-COOH) dan satu gugusan animo (-NH2).
Allen (1998),
menyatalian bahwa asirm-asam amino adalah unit dasar dari struktur protein.
Argham (1990) Kelarutan protein
didalam suatu cairan, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain, PH, Suhu, kekuatan ionik dan konstanta dielektrik pelarutnya.
Dryer (1993), protein dicerna sebagai asam amino
penyusun ya oleh enzim proteolitik dan peptidase yang ada didalam saluran
gastroitetinal.
Dickerson (1998),
asam amino merupakan suatu penyusunan protein dan dapat dibedakan menjadi
Monosakarida, disakarida, Oligosakarida.
Doohan,
James (1990), menyatakan bahwa protein dapat larut dalam air danjika dipanaskan
dapat membeku.
E.Jhon
(1992), Uji millon digunakan untuk menentukan larutan benzene.
Edman
(1990), menyatakan bahwa peptida dilihat dari strukrurnya tergolong amida asam
dan merupakan senyawa majemuk yang dapat diuraikan melalui hidrolise menjadi
aasam amino.
Fetien Yarid (2006), Protein bersifat
amfoter, yaitu dapat beraksi dengan larutan asam maupun basa. Daya larut
protein berbeda didalam air, asam dan basa sebagian ada yang mudah larut . dan
ada pula yang sukar laut. Apabila protein tidak larut lemak seperti eter atau
kloroform. Apabila protein dipanaskan atau diditambahkan etanol absolut maka
protein menggumpul (terkoagulasi). Hal ini diaebabkan etanol menarik mental air
yang melengkapi molekul-molekul protein.Gunsrone
{1999), yang menyatakan bahwa campuran asam amino merupakan campuran yang dapat
berubah-ubah wamannya. Semua ini tergantung pada penambahan HCL.
Jameso
Brends (2000), menyatakan bahwa enzim sebagai katalisator karena erzirn
se-bagai suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa ikut atau muncul
dalam hasil reaksi.
Jhonson
(2002),menyatakan bahwa enzim yang berperan dalam ekstraksi
minyak kelapa adalah erzim yang
menghidrolisis makro molekul karbohidrat dan
protein (proteolitik)
Jaru
Anwar (1999), menyatakan bahwa asam amino adalah senyawa anorganik yang
mengandung gugus karboksil dengan demikian mempunyai sifat asam basa.
Kurnia Kusnawidjaja (1993) Uji millon, dengn percobaan millon albumia berlangsung positif, karein juga
positif, tetapi untuk gelarin negatif, jika mungkin positif lemah sekali,
gelarin mengandung sedikit sekali tirosin
Manion
(1999), yang menyatakan bahwa cincin tersebut disebut cincin ungu senyawa
kompleks.
Montgomery
(1996), menyatakan bahwa ekstrak ragi (bebas sel) mempunyai kemampuan untuk
mengubah glukosa menjadi etanol.
Michael
(1991), menyatakan bahwa ketosa dapat dihidrasi lebih cepat daripada aldosa
sehingga diperoleh turunan furfural yang selanjutnya berkondensasi dengan
resorsinol membentuk kompelks merah.
Nuryani
(1998), yang menyatakan bahwa apabila beberapa monosakarida seperti glukosa
fruktosa dan manosa diragikan maka akan terbentuk etil alcohol dan CO2.
Roogers
(1991), meyatakan bahwa apabila asam sulfat (K2SO4) pekat
akan menghidrolisis ikatan glikosida (dari polisakarida) maka akan dihasilkan
monosakarida yang serlanjutnya terjadi dehidrasi menjadi furfural dan
turunanya.
Reinhard
(1999), menyatakan bahwa apabila HCI (asam klorida) pekat direasikan dengan
gula dan ditambahkan sedikit resorsional maka menghasilkan 4-hidroksi metil
furfuran berwama merah).
Lipida
Nelson (2009), produk utama karbohidrat adalah karbondioksida,
hidrogen, metan, asam lemak rantai pendek yang mudah menguap.
Reithel (1999) yang menyatakan bahwa cara untuk
mengklasifikasikan asam amino ada beberapa cara antara lain cara mendasar pada
jumlah gugus karboksilat dan gugus asam amino yang terkandung oleh senyawa itu.
Reybred
(2003), menyatakan bahwa enzim merupakan biokatalisator dengan spesifisitas dan
efisiensi tinggi.
Ridwan (1990) Protein memiliki molekul besar dengan berat molekul bervariasi antara 5000
hingga juataan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim, protein akan
menghasilkan asam-asam amino.
Sri (1990), Karbohidrat terhidrolisis oleh enzim dan
oleh karenanya pencernan karbohidrat diabsorvasi sebaagai monosakarida, didalam
hati, fruktosa dan glukosa diubah menjadi glukosa.
Stone
(2003), menyatakan bahwa keuntungan memproduksi enzim dari miroba antara lain
biaya produksi lebih rendah dapat diproduksi dalam waktu singkat serta mudah
dikontrol.
Vones
(2002), menyatakan bahwa aktivitas spesifik enzim merupakan parameter reaksi
enzim yang dapat mengambarkan daya kerja enzim yang bersangkutan.
Wibowo
(2001), yang menyatakan bahwa pada penambahan getah buah pepaya muda dengan
krim santan kelapa jika dicampur antara yang dengan yang lain maka dari warna
rasa dan baunya akan jauh berubah dari awalnya.
Wandi
(2003), menyatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan karena enzim merupakan
protein biokatalisato yaitu daya tahan pada pH, suhu, dan linkungan lain dengan
kisaran yang tidak terlalu besar sehingga pemakaian buffer dan pemilihan faktor
linkungan yang tepat penting diperhatikan.
Wiliam (1997), Karbohidrat (monosakarisa) yang penyusun
utamanya adalah glukosa,lalu dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, kemudian diubah
menjadi monosakarida, disakarida, poligosakarida, ketiganya disebut Heksosa.
III. MATERI DAN METODA
3.1
Waktu dan Tempat
Adapun
waktu dan tempat Praklikum Biokimia Dasar ini mengenai protein dan asam amino, karbohidrat, lipida, dan enzim dilaksanakan mulai tanggal 18 april 2012 sampai dengan 7 Juni 2012 pukul 08.00 WIB
s/d selesai, yang bertempat di Laboratorium Kimia Dasar
( UMIPA ) Universitas Jambi.
3.2
Materi
Adapun alat dan bahan yang digunakan
pada praktikum biokimia dasar ini adalah HCl 0,1 N, NaOH 0,1 N, etanol,
kloroform, asam- asam amino (glisin, lisin, glutamat, dan alanin masing- masing
30 gram), asam amino (tirosin, histidin,
arginin,
dan tritofan masing-masing 1 gram/ liter ), larutan Ninhidrin sebanyak 2 gram/
liter, asam sulfat 10 gram/ liter, HCL 1 N, NaNO3 50 gram/ liter, NaCO: l0
grarn/ liter, es batu, asam-asam amino sampel (glisin, tirosin, histidin,
arginin, dan triptofan masing- masing 3 ml), Fenol l0 tetes, NaNO3
10 tetes, pereaksi millon 10 tetes, air, larutan aquades, larutan monosakarida,
ragi (yeast), NaOH, iarutan iod 5 mmol/ liter, selulosa 10 ml, glikogen, pati,
larutan inulin 200 ml, larutan asam sulfat pekat l0 tetes, alfanaftol l0 tetes,
asam amino polisakarida (fruktosa dan glukosa), sari jeruk, sari tebu, sari
nanas, sari ubi kayu, air cucian beras, asam-asam lemak (butirat, stearat, dan
asam oleat), lemak dan minyak (lard, butter, margarin, olive, keju),
fosfolipida (lesitin telur), kolesterol (santan kelapa), pelarut (aseton,
alkohol, kloroform, dan eter), minyak parafin, minyak kelapa,HCl encer, soda
botol, buah pepaya muda, lesitin telur ayam, dan krim santan kelapa.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum tersebut adalah tabung
reaksi, beker glass, batang pengaduk, pipet tetes, gelas ukur, erlenmeyer,
penjepit tabung reaksi, penangas air, spritus (pembakar), tabung fermentasi
(peragian), kertas saring, pipet
pengencer, neraca analitik, tissue.
Kelarutan asam amino,alat
dan bahan yang digunakan adalah Tabung
reaksi,beker glass,batang pengaduk.Sedangkan bahan yang digunakan HCL, NaOH,
Etanol, Kloroform, dan Asam amino.
3.3
Metoda
Adapun
metoda yang digunakan pada praktikum ini adalah :
Protein dan Asam Amino
Kelarutan
Asam Amino cara kerjanya yaitu :
Siapkan 5 buah tabung reaksi yang di isi dengan pelarut : HCL, NaOH,
etanol, klorofrom dan air (masing- masing 3 ml). Larutkan 0,5 gram asam amino
ke dalam masing-masing pelarut tersebu gunakan pengaduk bila pertu catat
bagaimana hasilnya dan bagaimana kesimpulan saudara
Uji
Ninhidrin cara kerjanya yaitu :
Masukan 2 ml asam amino yang akan diidentifikasi ke dalam tabng reaksi
denan pH netral. Tambahkan pereaksi Ninhidrin. Didihkan selama 2 menit dalam
penangas air. Amati wama hasil reaksi tersebut dan simpulankan hasil pengamatan
anda.
Uji
Millon cara kerjanyayaitu :
Siapkan larutan asam amino yang akan didentifikasi ke dalam tabung
reaksi masing-masing 1 ml. Tambahkan 5 tetes pereaksi Millon dan didihkan
selama l0 menit dan tamalrkan 5 tetes NaNO3. Amati warna hasil
reaksi dan beri kesimpulan dari pengamatan anda.
Karbohirat
Peragian cara kerjanya yaitu :
Masukan larutan
monosakarida kedalam sabuah tabung reaksi, kemudian tambahkan sedikit ragi,
kocoklah sehingga terjadi suspensi, kemudian suspense tersebut dimasukan
kedalam sebuah tabung peragian. Biarkan sejenak pada suhu 300 C
(suhu kamar) sehingga terbentuk CO2. Tambahkan NaOH kedalam
suspensi (sehingga CO2 yang terbentuk hilang) tersebut. Kemudian
kerja 1 sampai dengan 4 juga dilakukan tanpa menggunakan ragi (sebagai
blangko).
Uii lod cara kerjanya yaitu :
Masukan Larutan yang
diuji (pati)kedalam tabung reaksi. Tambahkan HCL encer, selanjutnya tambahkan
lagi 2 tetes lod. Sebagai blangko
lakukan prosedur 1 dan 2 tanpa menggunakan larutan yang diuji (diganti dengan
aquades). Lalu bandingkan warna yang terjadi antara yang menggunakan larutan
uji (pati) dengan menggunakan blangko (aquades).
Uji Molisch cara kerjanya yaitu :
Siapkan 6 buah tabung
reaksi yang masing-masing disi 2 ml sari jeruk, nanas, tebu, ubi kayu, air
cucian beras dan air (sebagai blangko). Pada masing-masing tabung reaksi
tersebut ditambahkan 2 tetes alfanaftol. Kemudian dengan hati-hati ditambahkan
pada masing-masing tabung reaksi tersebut dengan 1 ml melewati dinding dalam
sehingga terbentuk dua lapisan. Amati dengan seksama setiap perubahan warna
pada batas kedua cairan tersebut (pada masing-masing larutan yang diuji).
Lipida
Daya
Kelarutan Lipida cara kerjanya
yaitu :
Periksalah larutan lipida dan asam- asam lemak dalam air dan
pelarut-pelarut di atas, catat perbedaan di antara gugus-gugus utama lipida.
Teteskan 1 tetes larutan lipida di atas pada kertas saring dan biarkan kering.
Amati pembentukan suatu noda lemak yang jernih. Masukan 1 ml air, tambahkan
lipida yang telah dilarutkan dalam etanol kedalam tabung reaksi. Catat
penampakan laruta segera setelah pencampuran dan setelah dibiarkan beberapa menit.
Masukkan air 3 ml kedalam 2 tabung reaksi, tambahkan 2 tetes minyak zaifiin
(olive) kedalam 2 tabung reaksi tersebut. Tarnbahkan lagi larutan lesitin
kedalam salah satu tabung reaksi yang lain. Lalu kocok campuran dengan baik dan
bandingkan stabilitas emulsi yang terbentuk. Apa pengaruh lesitin dan mengapa.
Emulsi
dari Lemak cara kerjanya yaitu
:
Gunakan 4 tabung reaksi yang masing- masing berisi kurang lebih 5 ml
air. 1 tetes minyak paraffin, 1 tetes HCL yang encer, 1 tetes minyak kelapa 1
tetes soda Lalu amati apa yang terjadi dan jelaskan keadaan masing-masing
tabung reaksi tersebut.
Enzim
Metoda yang digunakan pada praktikum Enzim yaitu : pada penyediaan
getah buah pepaya muda yaitu pertama buah pepaya muda ditorehkan dengan alat
tahan karat (pisau carter) yang terlebih datrulu diolesi atau disterilkan
dengan alkohol 70 % dan dip[iarkan pada nyala bunseru getah yang keluar
ditampung sesuai dengan kebutuhan.
Pada penyedian getah buah pepaya pada krim santan kelapa yaitu
pertama kedalam 100 ml krim santan kelapa ditambahakan 3 ml getah buah papaya
kedalam botol inkubasi. Botol-botol ini lalu diinkubasikan ke dalam inkobator
pada suhu kamar. Bersihkan semua peralatan yang digunakan dan meja kerja
saudara dengan alkohol 70% srrat akan melakukan percobaan dan lakukan juga
perlakuan tanpa penambahan getah pepaya (sebagai kontrol).
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Protein
Protein merupakan makromolekul terbanyak yang dapat ditemui dalam
sel hidup, yang merupakan komponen penting dan utama untuk sel hewan dan sel
manusia. Protein dapat diisolasi dari seluruh sel ke bagian sel. Dalam hal ini,
protein mempunyai peranan penting dalam biologi yang sangat penting, sebagai
zat pembenfuk, transport, katalisataor reaksi kimia, hormon, racun, dan yang
lainnya. Protein ini mempunyai empat fungsi utamanya yaitu untuk memperbaiki
jaringan yang rusak untuk pertumbuhan jaringan baru, sebagai enzim, dan sebagai
hormon. Sifat fisik dan kimia protein tersebut sangat beragam diantaranya:
ukuran, berat molekul, kelarutan, konformasi tiga dimensi, susunan dan deret
asam amino penyusunnya yang sngat mempengaruh semua factor tersebut.
Uji Ninhidrin
Semua asam amino yang ditemukan pada
protein mempunyai ciri yang sama, gugus karboksil dan amino diikat pada atom
karbon yang sama. Masing-masing berbeda satu dengan yang lain pada gugus R-nya,
yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam
air. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik yang melibatkan gugus
R-nya.
Melalui reaksi hidrolisis protein
telah didapatkan 20 macam asam amino yang dibagi berdasarkan gugus R-nya,
berikut dijabarkan penggolongan tersebut : asam amino non-polar dengan gugus R
yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin,
Fenilalanin, Triptofan dan Metionin. Golongan kedua yaitu asam amino polar
tanpa muatan pada gugus R yang beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein,
Tirosin, Asparagin dan Glutamin. Golongan ketiga yaitu asam amino yang
bermuatan positif pada gugus R dan golongan keempat yaitu asam amino yang
bermuatan negatif pada gugus R. Dari ke-20 asam amino yang ada, dijumpai
delapan macam asam amino esensial yaitu valin, leusin, Isoleusin, metionin,
Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino essensial ini tidak bisa
disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan dari luar
seperti makanan dan zat nutrisi lainnya.
Dari
praktikum yang telah dilaksanakan, kami mendapat hasil sebagai berikut :
Asam Amino
|
Waktu Setelah Pencampuran
|
Waktu
|
Warna Setelah di Panaskan
|
Glisin
Tirosin
Histidin
Arginin
Triptopan
|
Ungu
Bening
Ungu Pekat
Jingga
Kuning Muda
|
01:08:53
01:02:95
02:00:00
01:23:20
01:00:45
|
Ungu Pekat
Ungu Tua
Purple
Purple
Biru Pekat
|
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan tentang uji ninhidrin dapat dibuktikan bahwa
ninhidrin senyawa oksidator kuat bereaksi dengan tri9ptofan dan tyrosin karena
ph dari protein tersebut mencapai 4-8. Sedangkan pada glisin, arginin, dan
histidin perubahan warna yang terjadi menunjukan bahwa asam-asam amino ini
bereaksi dengan ninhidrin, hal ini sesuai dengan pendapat Santoso (2008) yang menyatakan bahwa ninhidrin bereaksi dengan asam
amino bebas dan protein menghasilkan warna biru. Reaksi yang paling umum
digunakan untuk analisis kualitatif protein dan produk hasil hidroplisisnya.
Reaksi ninhidrin dapat pula dilakukan terhadap urin untuk mengetahui adanya
asam amino atau mengetahui adanya pelepasn protein oleh cairan tubuh.
Menurut
Novita (2009) uji ninhidrin adalah
uji umum untuk protein dan asam amino. Ninhidrin dapat mengubah asam amino
menjadi suatu aldehida. Ninhidrin dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes
larutan ninhidrin yang terlihat tidak warna kedalam sampel, kemudian dipanaskan
beberapa menit. Adanya protein ditandai dengan adanya perubahan warna ungu.
Sedangkan menurut Riawan (1990)
protein memiliki molekul besar dengan berat molekul yang bervariasi antara 5000
hingga jutaan dengan hidrolisis oleh asam atau oleh enzim protein akan
menghasilkan asam amino, ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul
protein.
.
4.2 Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari
Monosakarida, yang merupakan senyawa orgarnik yang sangat banyak terdapat
dibumi ini.Karbohidrat dapat dibagi menjadi Monosakarida, Oligosakarisa dan
Polisakarida. Lipida (lemak) tidak dapat dalam air, tapi bisa larut dalam
kloroform, bensin. Lipida disusun atas rantai Hidrokarbon panjang berantai
lurus, bercbang, atau membuat unsur siklis.
Karbohirat merupakan senyawa organik yang paling berlimpah di bumi
ini, yang tersusun terutama oleh monosakarida. Sebagian besar zat-zat alam
merupakan golongan karbohirat fungsinya sebagai bahan baku (bahan sumber
energi) baik untuk mikroorganime, tumbuhan maupun hewan.
Peragian
Larutan Monosakarida 2ml
|
Ditambah Ragi
|
Ditambah NaOH
|
Glukosa
|
Putih Susu
|
Putih Susu Pekat
|
Fruktosa
|
Putih Susu
|
Jernih Bening
|
Tidak terbentuknya
Co2, karena suhu atas 30 C,
ragi mngendap warna larutan di bawah keruh. Sedangkan diatas bening. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip karena adanya pengaruh suhu. Beberapa
monosakarida seprti glukosa, fruktosa dan manosa yang juga disebut ”
Zhimoheksosa”.
Hasil dari
percobaan ini yaitu Co2 tidak dapat membentuk pada suhu 300C, karena pada saat
praktikum berlangsung suhu diatas 300C, yang terjadi perubahan hanya terbentuk
endapan dari bagian bawah dan larutan bagian atas agak bening.
Pada praktikum
peragianlarutan monosakarida seperti glukosa dan fruktosa jika ditambahkan
sedikit ragi maka larutan tersebut akan berwarna putih susu dan bening, dan
bila ditambahkan NaOH 0,5 N maka larutan glukosa berwarna putih susu dan jernih
bening. Hal ini sesuai dengan pendapat
Ket (2001) yang menyatakan monosakarida merupakan satuan karbohidrat yang
paling sederhana, monosakarida tidak bisa dihidroksis menjadi karbohidrat yang
lebih kecil.
Uji Iod


Ini
disebabkan oleh, selulosa merupakan karbohidrat. Sesuai dengan bukunya Grindra
yang berjudul Biokimia 1, bahwa karbohidrat atau zat yang mengandung
karbohidrat akan mengalami perubahan warna.
5 ml Pati Ditambahkan
|
5 ml Akuades Ditambahkan
|
3 ml
Hcl Encer
|
3 ml Hcl Encer
|
2
Tetes Iod dalam Tabung Reaksi
|
2 Tetes Iod dalam Tabung Reaksi
|
Warna
: Biru Pekat
|
Warna
: Biru Bening Jernih
|
Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji
Iod
Pernyataan diatas dapat
disimpulakan dengan pernyataan Frikson (1998) yang menyatakan bahwa pati
direaksikan dengan larutan iod maka menghasilkan pati biru dan apabila glikogen
dan pati terhidrolisis sebagian akan membentuk warna merah coklat.
Dan juga
menurut (Harold, 2003), yang menyatakan bahwa hanya patilah yang menunjukkan reaksi positif bila
direaksikan dengan iondin. Hal ini disebkan karena dalam larutan putih,
terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan
dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar