Minggu, 20 Oktober 2013
Senin, 07 Oktober 2013
LAPORAN PRODUKSI TERNAK PERAH, PEMERIKSAAN KESEGARAN SUSU
Mohon dukungannya ya kakak, teman-teman, adik-adiku,
untuk memajukan FAPET tercinta kita.
.
Saya mengunggah laporan ini agar dijadikan referensi dan mempermudah kalian dalam membuat laporan, jadi apa salahnya jika kalian semua membantu kami dengan memberikan suara kalian pada tanggal 20 Desember 2013 nanti.
.
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
untuk memajukan FAPET tercinta kita.
.
Saya mengunggah laporan ini agar dijadikan referensi dan mempermudah kalian dalam membuat laporan, jadi apa salahnya jika kalian semua membantu kami dengan memberikan suara kalian pada tanggal 20 Desember 2013 nanti.
.
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM
PRODUKSI TERNAK PERAH
PEMERIKSAAN KESEGARAN SUSU
OLEH :
NURSHOLEH
E10011128
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ternak perah mulai dikenal pada abad ke-19 di Indonesia
pada masa pemerintahan kolonial belanda dengan mendatangkan sapi FH yang
merupakan sapi tipe perah.Ternak perah dapat diartikan sebagait ernak ruminansia yang
secara genetic mampumenghasilkan air sususepertisapi, kambingdankerbau. Sapi
yang disebarkankeseluruhwilayah Indonesia adalahsapi FH
yaituhasilpersilanganantarsapiperah FH dengansapi local ataujawa.
Kita ketahui bahwa pengertian susu adalah bahwa
susu hasil perahan sapi-sapi atau hewan yang mempunyai kelenjar glandula mamae
dan juga hewan yang menyusui yang layak di konsumsi dengan pengolahan yang
maksimal seperti memperhatikan karakteristik dari pada susu tersebut apakah
benar-benar layak untuk diminum. Secara umum penelitian susu adalah pemeriksaan
kesegaran dari pada kesegaran susu tersebut seperti uji warna, apakah warna
susu tersebut mempunyai warna yang sesuai dengan susu asli, dan juga bau susu
tersebut, kekentalannya dan juga rasa dari pada susu tersebut sehingga susu
tersebut dapat di produksi tubuh dengan cara kontiniu. Dan seharusnya komponen
susu tersebut seharusnya tidak dikurangi komponen-komponennya atau ditambah
bahan-bahan lain sehingga mutu atau kualitas susu tersebut juga maksimal. Pada
umumnya bentuk Susu berupa cairan yang diproduksi oleh kelenjar ambing hewan
mamalia betina dengan warna putih kekuning-kuningan yang tidak tembus cahaya,
mempunyai rasa sedikit manis berasal dari laktosadan bau yang khasberasal dari
lemak susu, bersih, dan kosistensinya homogen tanpa ada bentuk gumpalan.
Sapiadalahprodusenutama air susudunia yang mampuhmemproduksi±91% dariproduksisusudunia. Air susumerupakanbahanmakanan yang
mempunyainilaigizitinggikarenamengandungzat-zat yang
diperlukanolehtubuhmanusia. Air susumerupakan air sususapi yang tidakdikurangiataupuntidakditambahkansesuatuapapun
yang diperolehdarihasilpemerahan. Kesegaran
susu adalah uji sensorik/uji organoleptik, Uji kebersihan dengan metode Saring,
Uji alkohol, dan uji didih/masak serta uji reduktase dengan biru metilen.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan praktikum produksi ternak perah adalah bahwa mahasiswa lebih
mengerti dan memahami tentang bagai mana tekstur ataupun keamanan susu yang
layak konsu dengan berbagai cara seperti mengetahui warna, bau, rasa dan
konsistensi dengan menggunakan panca indra; untuk melihat kotoran yang terdapat
didalam susu yang tidak terlihat oleh mata, untuk mengetahui ph susu, untuk
mengetahui uji daripada reduktase dengan metilen.
Sedangkan manfaat dari pada pemeriksaan kesegaran susu ini adalah selain membantu mahasiswa dalam memahami mata
kuliah Produksi Ternak Perah juga dapat menambah wawasan yang lebih luas
tentang susu, mahasiswa dapat juga memahami tentang bagaimana karakteristik
susu yang layak untuk di konsumsi, sehingga tercapainya kualitas semaksimal
mungkin.
MATERI
DAN METODA
WaktudanTempat
Praktikum Produksi
Ternak Perah “PemeriksaanKesegaranSusu”
ini
dilaksanakan pada
hari rabu,tanggal 07 November 2012 yang dimulai
pada pukul 14.00 WIB s/d selesai dilaboratorium Produksi Ternak Perah gedung C
Universitas Jambi.
Materi
Adapun alat yang digunakanpadapraktikumini adalah susu, aquades, tabung reaksi, penjepit tabung reaksi,
gelas becker, pipet tetes, pembakar busen, botol 100ml, kertas saring, corong,
tabung erlemeyer,kertas saring (diametr 25 cm), corong,
labu erlemeyer, tabung reduktase, penangas air, pipet 1 ml dan 25 ml, serbet 2
buah, sarung tangan, tissu dan masker.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum
ini adalahsusu segar 1 liter, alkohol 68 %, alkohol 70 %,
alkohol 75 %, alkohol 96 %,
larutan biru metilen, aquadest dan susu yang rusak secukupnya.
Metoda
Adapun cara yang
digunakan pada pemeriksaan kesegaran susu ini yaitu pada uji sensorik atau uji
organoleptik, masukkan 5-10 ml sample susu kedalam tabung reaksi.Tahap pertama
uji warna susu tersebut : bila warna putih susu berarti susu tersebut normal
(baik), bila berwarna biru berarti susu tersebut dicampur dengan air, bila
berwarna kuning berarti susu tersebut banyak mengandung karotin, bila berwarna
merah berarti pada susu tersebut terdapat darah. Kemudian tahap kedua, uji bau
dimanauji bau yaitu sampel susu dianbil dengan alat pengambil sampel dan
dimasukkan kedalam botol ukuran 100 ml dan diisi 1/4 - 1/3 penuh, tutup botol
tersebut dengan sumbat yang tidak berbau dan simpan dalam suhu yang rendah,
sebelum diuji masukkan botol tersebut dalam penangas air (35- 40oC)
atau pembakar busen sampai hangat, sambil mengangkat tutup botol, uji bau dapat
dilakukan dengan membedakan bau susu sebelum dipanaskan dengan susu yang sudah
dipanaskan (bau yang normal adalah berbau susu). Tahap ketiga uji kekentalan dimana dilakukan dengan memiringkan
tabung reaksi, kemudian ditegakkan kembali, perhatikan susu yang membasahi
dinding tabung dan amati perubahan yang terjadi. Tahap yang kempat uji rasa
dengan cara meneteskan susu ketelapak tangan dan dicicipi dan catat pengamatan
yang didapatkan.
Pada uji kebersihan dengan metode saring dimana homogenkan susu 500
ml sample susu. Tuangkan sample susu secara perlahan – lahan melalui dinding
corong, pada mulut corong telah terpasang kertas saring. Susu ditampung dalam
tabung Erlenmeyer. Setelah kertas saring dilepaskan, amati kotoran yang
tertinggal dikertas saring tersebut. Kotoran dapat berupa bulu, potongan
rambut, pasir, feces dan lain-lain. Untuk lebih jelas, masukkan kertas saring
dalam incubator atau lemariagar kering. Periksalah kotoran yang tampak pada
kertas saring dan nilailah banyaknya kotoran dan jenis kotoran yang tampak.
Pada
uji Alkohol dimana masing-masing Tabung reaksi diisi 3 ml air susu, pada tabung
1 ditambahkan 3 ml alcohol 68 %,tabung 2 ditambahkan 70 %, tabung 3 ditambahkan
3 ml alcohol 75 %, tabung 4 ditambahkan 3 ml 96 %. Masing-masing tabung dikocok
dan diamati. Bila susu pecah maka susu tersebut asam dan hasil uji positif.
sedangkan bila susu tidak pecah dan tetap homogen, hasil uji dinyatakan
negative dan susu normal (baik).
Pada
uji didih/uji masak dimana masukkan 5 ml susu kedalam tabung reaksi dan
panaskan sampai mendidih, bila terdapat butiran dan susu tidak homogen berarti
susu pecah (susu rusak) dan hasil uji positif, bila susu tetap homogen berarti
susu masih baik dan hasil uji negative.
Pada
uji reduktase dengan Biru metilen dimana masukkan 1 ml larutan biru metilen
kedalam tabung reduktase, tambahkan sample susu sampai batas lingkaran. Tutup
tabung tersebut dengan sumbat, lalu campurkan sehingga warna biru merata.
Masukkan tabung kedalam penangas air selama 4-4,5 jam,penangas air selama 5
menit untuk menghangatkan, kemudian dimasukkan kedalam incubator. Reaksi
ditunggu sampai seluruh warna biru hilang.
TINJAUAN PUSTAKA
Buckle, dkk (1987)
menyatakana bahwa uji reduksi dapat menunjukan tingkat kegiatan bakteri
sehingga dapat memungkinkan diklasifikasikan susu sebagai susu yang dapat
diterima atau tidak untuk kegunaan tertentu.
Hadiwiyoto ( 2002 ). menyatakan susu mempunyai warna putih kebiruan
sampai kuning kecoklatan, warna putih pada susu serta penampakannya akibat
penyrapan butiran koloud lemak, kalsiumdan kalsium fosfat dan bahan yang
memberikan warna kekuningan adalah karoten dan ribovalavin,warna susu dapat
dipengaruhujenis sapi dan makananya.
Joseph Galloway. (2004), menyatakan adanya reduktasi susu disebabkan aktivitas enzim tertentu dan
aktivitas bakteri dalam susu. Kecepatan penurunannya tergantung pada jumlah dan
macam bakteri serta dipengaruhi metabolisme dalam sel bakteri.
Judkins dan Keener ( 2000 ). menyatakan bahwa reduksi adalah perubahan warna biru menjadi putih
dianggap selesai jika empat perlima bagian sample susu telah berwarna putih.
Lehninger (2002), menyatakan bahwa air susu segar umumnya mempunyai nilai
pH 6.5 sampai 6.7 dan bila terjadi banyak pengasaman oleh aktivitas bakteri
maka nilai pH akan menurun secara nyata. Pengasaman menyebabkan kehilangan Co2
yang dapat menurunkan keasaman dan kenaikan nilai pH.
Lehninger dkk. (1998), menyatakan bahwa beberapa jenis bakteri dapat melakukan fermentasi pada
susu sehingga merubah laktosa menjadi asam laktat sehingga susu tersebut masih
dalam keadaan homogen dan tidak mengalami pemecahan antara unsur yang satu
dengan unsur yang lain masih menyatu jika masih menyatu dan homogen maka susu
tersebut baik dan layak untuk dikonsumsi.
Okita(2003),bahwaSususegaradalahsusu yang
tidakdikurangiatauditambahkanapapun yang diperolehdaripemerahansapi yang
sehatsecarakontinudansekaligus yang secarasempurna. Padasuhu yang lebihrendah, masasimpansusuakanmenjadilebihpanjangdanbilamenunjukkansuhu
25oC, makakesegaransusudapatmencapai 11-12 jam
untukdurasipemanfaatannya,
Ressang dan Nasution (2001) menyatakan bahwa sumber keasaman susu selain dari
aktivitas bakteri juga karena adanya asam fosfat dan asam sitrat, sifat kasein
dan albumin serta terlarutnya Co2 dalam susu sehingga mengalami
pemecahan pada susu dan tidak homogen lagi.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Susu merupakan bahan pakan alami dengan nilai nutrisi yang
lengkap dan hasil dikonsumsi oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.Susumerupakanhasilsekresikelenjarambingataumamaedarihasilternak.Susudiperolehdaripemerahanambingmamalia
yang sehatmengandungLemak, Protein, Laktosasertaberbagaijenisgaramdan vitamin (Susilorini, 2007).Susubanyakdikonsumsiolehmemasyarakat,
dalamsusunan menu
sehari-harisusudipakaisebagaibahanpanganpenyempurnaanyaknidalammakananempatsehat
lima sempurna(Eirry, 2005). Dari
defenisidiatasbetapasususngatbermanfaatbagikehidupanmanusia.
Secara umum penelitian susu adalah salah satu diantaranya pemeriksaan
kesegaran dari pada kesegaran susu tersebut seperti uji warna, apakah warna
susu tersebut mempunyai warna yang sesuai dengan susu asli atau tidak, dan juga
bau susu tersebut, kekentalannya dan juga rasa dari pada susu tersebut sehingga
susu tersebut dapat di produksi tubuh dengan cara kontinu. Dan seharusnya
komponen susu tersebut seharusnya tidak dikurangi komponen-komponennya atau
ditambah bahan-bahan lain sehingga mutu atau kualitas susu tersebut tetap terjaga.
Pada umumnya bentuk Susu yang baik yaitu berupa cairan berwarna putih
kekuning-kuningan yang tidak tembus cahaya, mempunyai rasa sedikit manis
berasal dari laktosadan bau yang khasberasal dari lemak susu, bersih, dan
kosistensinya homogen tanpa ada bentuk gumpalan. Sesuai dengan pendapat (Gregorius.1998),bahwa susu segar adalah
susu yang tidak dikurangi atau ditambah apapun, yang diperah oleh ari pemerahan
sapi yang sehat secara kontimue dan sekaligus sampai sempurna.
1.
UjiSensorik/ Ujiorganoleptik
PadaujiOrganoleptikinikitadapatmengetahuikualitassusu
yang kitaamatidengan 4 tahappengujiandimanakitadapatmengetahuiwarna, bau, rasa
dankonsistensidenganalatpancainderakita.Empattahappengujiantersebutyaitu:
a.
Ujiwarna
Uji kesegaran air susu, setelah menggunakan
metoda maka didapatkan hasil yaitu uji warna untuk kesegaran air susu hasilnya
adalah susu berwarna putih berarti susu tersebut normal (baik). Hal ini
menandakan susu tersebut normal dan baik dikonsumsi.Aak (2000) Secara umum penelitian susu adalah salah satu
diantaranya pemeriksaan kesegaran dari pada kesegaran susu tersebut seperti uji
warna, apakah warna susu tersebut mempunyai warna yang sesuai dengan susu asli,
dan juga bau susu tersebut, kekentalannya dan juga rasa dari pada susu tersebut
sehingga susu tersebut dapat di produksi tubuh dengan cara kontiniu. Dan
seharusnya komponen susu tersebut seharusnya tidak dikurangi
komponen-komponennya atau ditambah bahan-bahan lain sehingga mutu atau kualitas
susu tersebut juga maksimal.
b.
Ujibau
Dari
hasilpengamatan yang didapatbahwasampelsusu yang
sudahdidihkanataudipanaskandandidinginkanapabilaberbaususuberartisusutersebut
normal (baik) danlayakdikonsumsidanterhindardarimikroorganisme yang
adapadasusutersebut.MenurutDevendrabahwasusuterdapat 40 % kadarkemurnianwarnasusudanjugabaususu
yang mencirikanuntuksusu yang normal, selebihnya 60 %
untukzatmakanansebagaipelengkapcita rasa yang terdapatdidalamsusutersebut.
c.
Ujikekentalan
Setelah tabung reaksi berisi susu
dimiringkan, kemudian ditegakkan kembali terlihat di dinding tabung dan
didapatkan hasil susu encer yang berarti terjadi penambahan air atau
pengurangan lemak.
d.
Uji rasa
Dari hasildanpengamatan yang didapatbahwapadasampelsusu yang telahdididihkandandidinginkanbarulahkitamencicipiataumerasakan
rasa susuapabilaagakmanisberartisusutersebut normal (baik) danlayakdikonsumsi.Robert. L. Diyert (1997), menyatakan bahwa susu yang bagus dan layak dikuonsumsi sedikit ada rasa
manisnya selain untuk rasa juga dapat meningkatkan selera untuk minum susu.
2.
Ujikebersihandenganmetodesaring
Dari hasilpengamatandidapatsetelahsusudituangkanmelaluidindingcorongdankotoran
yang tinggalpadakertassaringdiperiksaternyatatidakaadakotoranpadasusutersebut,
Inidisebabkanolehpemberianpakan yang tidakefektif. Teknikpemerahan,
padasaatpemerahanmengusahakansupayatidakadakontakluar yang
cukupbesarsaatmemerah, baikberupaasap, debu, pakantercecar, dan yang
lainnya.Jugatempatpemerahantidakbaikdanjugaumurpemerahanternakjugaberpengaruh,
jikaternakbarupertamakalinyaakandiperah, makasebaiknyatidakdilakukanpemerahandansusunyadibiarkanhanyauntukkebutuhananaksaja.
3.
Pengukuran
pH denganpHmeter
TujuandaripengukurandenganmenggunakanpHmeteriniadalahuntukmenngetahuikeasamansusudenganmenghitung
log kosentrasi ion H+ dalamsusu. pHsususegaradalah 6,5-6,75.
Padapengamatan yang kami lakukan pH
susumenunjukkansusu pad pH 6,4, menandakanbahwasusu normal.
4.
Uji alkohol
Pada empat tabung reaksi yang masing-masing disi 3ml air susu, lalu
dimasukkan pula berturut-turut 3ml alcohol 68%, 70%, 75%, dan 96%,
kemudiankeempattabungreaksitersebutdikocokdandiamatiperubahan yang
terjadidancatat. Hasildidapatsusupecahdanujipositif.
Tabel 1:
reaksipemberian alcohol terhadapsusu
Tabung
|
ReaksiAlkohol
|
|||
68%
|
70%
|
75%
|
96%
|
|
1
|
Homogen
|
|||
2
|
P. sedikit
|
|||
3
|
P.sedang
|
|||
4
|
P.banyak
|
5.
Ujididihdanmasak
Setelah 5 ml air
susudimasukkankedalamtabungreaksidandipanaskansampaimendidihdidapatkanhasilsusutetaphomogen
yang berartisusumasihdalamkeadaanbaik. Dari hasilpercobaan sample
berubahkewarnamenjadiputihsetelah 3 jam. Hal ini menandakan bahwa sampel masih dalam keadaan baik ataupun normal. Sehingga
hasil uji adalah uji negatif. Lehninger
dkk. (1998),menyatakan bahwa beberapa jenis bakteri dapat melakukan
fermentasi pada susu sehingga merubah laktosa menjadi asam laktat sehingga susu
tersebut masih dalam keadaan homogen dan tidak mengalami pemecahan antara unsur
yang satu dengan unsur yang lain masih menyatu jika masih menyatu dan homogen
maka susu tersebut baik dan layak untuk dikonsumsi.
6.
Uji reduktase dengan biru metillien
Setelah dimasukkan 1ml larutan biru metilen kedalam tabung reduktase,
ditambahkan 10 ml susu sampai batas lingkaran kemudian tutup tabung tersebut
kemudian dibolak-balik tabung reaksi tersebut maka larutan tersebut langsung
berwarna biru secara merata, hasilnya bahwa susu yang ditambahkan dengan
berbagai bakteri maka yang duluan cepat rusak adalah susu yang terlebih dahulu
diberi berbagai bakteri dibandingkan dengan susu bagus maka lebih cepat rusak
adalah susu yang terlebih dahulu di beri berbagai bakteri.
Gambar diatas merupakan hasil dari pada uji larutan
biru metilen kedalam tabung reduktase, ditambahkan 10 ml susu sampai batas
lingkaran kemudian hasilnya adalah biru.
Tabel 2: lama waktu reduksi terhadap kualitas susu
Waktu reduksi
|
Kualitas susu
|
< 20 menit
|
Jelek
|
20 menit – 2 jam
|
Kelas III
|
> 2 jam – 4,5 jam
|
Kelas II
|
>4,5 jam
|
Kelas I ( baik )
|
Maka hasil yang kami
peroleh adalah >4,5 jam maka kualitas susunya adalah berada pada
kelas I (baik).
PENUTUP
Kesimpulan
Susu merupakan bahan pangan yang mempunyai komposisi yang baik sehingga
mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme. Susu yang berasal dari sapi yang tidak
sehat juga sering terkontaminasi oleh bakteri patogen. Pasteurisasi yang
dilakukan terhadap susu terutama ditujukan untuk membunuh bakteri patogen yang
tidak membentuk spora, di samping membunuh sebagian mikroba pembusuk.
Saran
Semogauntukpraktikumselanjutnyakegiatanlebihterarahdanmahasiswalebihdisiplindalammengikutipraktikumini.
DAFTAR PUSTAKA
Gregorius. 1998. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu.
Andi Offset. Yogyakarta.
Gusriyanti.
2006. Dairy Handbook. Alfa Laval Dairy
and Food. Sweden.
Hadiwiyoto. 2002 . Pangan
dan Gizi untuk Kesehatan. PT. Raja. Jakarta.
Joseph Galloway.
2004. Ransum Ternak Ruminansia.
Penebar swadaya. Bogor.
Judkins dan Keener.
2000. SNI Yoghurt-(SNI 01-2981-1992.1992).
Dewan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Karyadi 1999. Pembudidayaan Ternak Perah . Cv.
Yasaguna. Jakarta.
Lehninger 2002. Mikrobiologi Pangan . PT. Gramedia Pangan Utama. Jakarta.
Lehninger dkk.
1998. Gizi Kuliner I. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Ressang dan
Nasution. 2001. Macam – Macam Olahan Susu.
Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Robert. L. Diyert
1997. Mikrobiologi Pangan. Gramedia
Pustaka. Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)