Kamis, 02 Mei 2013

Laporan Anatoni dan Fisiologi Ternak Sistem Kardiovaskular



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia memiliki organ ± organ tertentu yang memiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidupnya, tanpa organ tersebut manusia tidak dapat hidup. Organ yangmemiliki fungsi penting untuk kelangsungan hidup manusia disebut organ vital. Organvital tersebut sebagian besar terdapat pada bagian dalam tubuh, dilindungi oleh rangkatubuh manusia. Organ vital seperti organ otak merupakan bagian dari sistem saraf yang membentuk sistem koordinasi tubuh pada manusia; organ lambung, usus halus, dan usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan, yang berfungsi mencerna makanan yang kitamakan, mengubahnya dari bentuk kasar menjadi bentuk halus, sehingga dapat diasorbsioleh usus halus, dan hasil metabolisme makanan tersebut dapat diedarkan ke seluruhtubuh oleh darah. Jantung adalah organ vital terpenting yang berfungi memompa darah ke seluruhtubuh yang membentuk sistem peredaran darah dalam tubuh bersama pembuluh daraharteri dan pembuluhdarah vena.Selain organ ± organ yang telah disebutkan di atas masih ada lagi organ vital yangmembentuk sistem di dalam tubuh yang memiliki fungsi penting untuk kelangsunganhidup manusia.Dalam praktikum anatomi fisiologi manusia, mahasiswa dikenalkan mengenaiorgan ± organ dalam melalui alat peraga.
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan hal yang amat penting dalam bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena denyut nadi maupun tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang.
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung. Tekanan sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel. Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi ventrikel. Tekanan arteri ini akan berubah tergantung pada volume darah dalam pembuluh dan daya regang dinding pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula kedalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan darahnya. Cara ini tidak lazim digunakan karena tidak mudah pelaksanaannya. Cara tidak langsung dengan menggunakan alat sphygmomanometer, yang lebih nyaman dan mudah dilakukan setiap saat.
Denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik.
Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah, kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang.

Tujuan dan Manfaat
            Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak yang berjudul fisiologi kardiovaskuler ini adalah mempelajari cara pengukuran tekanan darah secara tidak langsung. Untuk mendengar bunyi jantung. Untuk menentukan kemampuan fisik (kesehatan) seseorang dengan menilai kesanggupan jantung dan paru-parunya melalui frekuensi dengan nadi setelah melakukan suatu latihan/ kegiatan.
          Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui cara pengukuran tekanan darah, mendengarkan bunyi jantung, menentukan kemampuan fisik masing-masing praktikan.




MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat
Praktikum Mingguan Anatomi dan Fisiologi Ternak yang berjudul Fisiologi Kardiovaskular ini dilakukan pada hari Rabu Mei 2012 pukul 14.00 WIB, 16bertempat di Laboratorium Fakultas Peternakan, Universitas Jambi.

Materi
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah praktikan, sphygmomanometer, stetoskop, cuff, manometer merkuri, arloji tangan, bangku setinggi 50 cm, treadmill dan stopwatch.

Metoda
Adapun cara atau metoda yang digunakan pada praktikum pemeriksaan tekanan darah ini adalah Cuff dililitkan pada lengan atas dan stetoskop ditempelkan dibagian cuff tepat pada pembuluh darah lengan, cuff dipompa sampai kira-kira diatas tekanan sistolik. Tekanan pada cuff yang tinggi ini akan menyebabkan aliran pada arteri terhenti, kemudian  secara perlahan tekanan pada cuff dikurangi. Dengan demikian, pada saatnya akan membuka aliran arteri. Pada saat ini aliran darah akan mengalir cepat dan tiba-tiba, sehingga akan menghasilkan suatu getaran atau suara (disebut tekanan sistolik darah) yang bisa didengarkan dengan stetoskop. Pada penurunan tekanan cuff selanjutnya masih akan tetap terdengar getaran atau suara sampai pada suatu saat akan berhenti sama sekali. Pada saat berhentinya suara tersebut disebut tekanan diastolic darah.
Adapun cara kerja pada praktikum bunyi jantung adalah letakan stetoskop di dada bagian kiri. Dengarkan menggunakan stetoskop denganrkan suara jantung teman saudara.
Cara kerja pada test kemampuan fisik pengiraan kemampuan VO2 max (ml/kg/min) dengan cara praktikan berlari selama 12 menit untuk menempuh jarak tertentu menurut kemampuannya.
Test Schneider dilakukan dengan cara pratikan berbaring/ bersandar selama 5 menit, kemudian ukur denyut nadi dan ulangi sampai 2 kali. Berdiri santai selama 2 menit kemudian ukur denyut nadi sama seperti di atas. Kemudian lakukan kegiatan sebagai berikut : berdiri diatas kursi yang tingginya 45 -50 cm. selama 2 menit, setelah itu berdiri dengan satu kaki yang dilakukan secara berantian selama 3 menit, hitung denyut nadi selama 15 detik, untuk mendapatkan denyut nadi permenit maka denyut nadi yang diukur selama 15 detik harus di kali 4, hasil perhitungan denyut nadi cocokan dengan skor dalam tabel skor Schneider, bagaimanakah status fisiologis pratikan berdasarkan hasil skor Schneider.
Test Harvard Step dengan caara lambat dilakukian dengan cara pratrikan melakukan kegiatan naik turu bangku dengan irama 30 kali dalam 1 menit (satu kali naik turun bangku 2 detik). Percobaan ini tidak boleh lebih dari 5 menit (gunakan waktu maksimal 5 menit). Sesudah latihan ini, pratika duduk dan denyut nadinya dihitung berturut-turut selama 30 detik, yaitu dari 1 menit sampai 1 menit lebih 30 detik dan 3 menit sampai 3 menit lebih 30 detik. Selanjutnya kemampuan fisik pratikan dihitung.
Harvard Step dengan cara cepat dilakukan dengn cara seperti padacara lamba, tetapi disini hanya di tetapkan bilangan nadi berhitung satu kali saja, yaitu selama 30 detik setelah percobaan selesai dari 1 menit sampai 1 menit 30 detik.









HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemeriksaan Tekanan Darah
Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di arteriola, volume darah, dan viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kita melakukan kontol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan hormonal.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9DcCcF1nGEaFfGsLrleA6CtgjQRiSMY1ZqlcUq1qgt3dirx2TDPvxjbGgaTNE0qSrX2ZQKbkrVFZ-Yd9dpkIHfERaRE93HbBkdmtomjAzF1yxr-UtoTSo6xCGOLO9eaT7EFKbNW-LA2Dn/s320/jantung_tampak_depan.jpg
Gambar 1. Penampang jantung
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLiqUpEkWTtU9nNjuk-9TxWWCtCM8TyDIz2EcmKwVZ1HZY3d1gvgDKDcqR-2aTyhv2JnxBI8uqCDDYjp9bSOR0I98y6xeSsZDvf4vbgWZIafTW-KFMqKBPT_fTFkfmnXW0hYRenWMCJ42R/s1600/peredaran-darah1.jpg
Gambar 2. Sistem peredaran darah

Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/27/Jantung.jpg/220px-Jantung.jpg
Gambar 3. Bagian – bagian jantung

Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah.
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
Andrajati, Retnosari dkk., (2008) Kontrol lokal (intrinsik) adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah ke jaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal sangat penting bagi otot rangka dan jantung, yaitu jaringan-jaringan yang aktivitas metabolik dan kebutuhan akan pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas metabolik keseluruhannya dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh-pengaruh lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik.
Anonim (2008), Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital utama. Pada setiap detak jantung, tekanan darah bervariasi antara tekanan maksimum (sistolik) dan minimum (diastolik). Tekanan darah dikarenakan oleh pemompaan jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai sirkulasi darah menjauh dari jantung melalui arteri. Tekanan darah memiliki penurunan terbesar dalam arteri kecil dan arteriol, dan terus menurun ketika bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Gravitasi, katup dalam pembuluh darah, dan memompa dari rangka kontraksi otot, adalah beberapa pengaruh lain pada tekanan darah di berbagai tempat di dalam tubuhTekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi sistolik yang menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan rendah diastolik atau tekanan istirahat.
Muttaqin Arif, (2009), Kontraksi atrium ikut mendorong darah ke dalam ventrikel, tetapi sekitar 70% pengisian ventrikel terjadi secara pasif selama diastolik. Kontraksi otot atrium yang melingkari orifisium vena kava superior dan inferior dan vena pulmonaris mempersempit lubang orifisium tersebut, dan kelembaman darah di dalamnya, tetapi selama sistolik atrium terjadi sedikit regurgitasi darah ke dalam vena.
Wilson (2005), Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait. Gelombang rangsang listrik tersebar melalui nodus SA melalui sistem konduksi menuju miokardium untuk merangsang konduksi otot. Rangsangan listrik ini disebut depolarisasi dan diikuti perubahan listrik kembali yang disebut repolarisasi. Respon mekaniknya adalah sistolik (kontraksi otot) dan diastolik (relaksasi otot). Aktivitas listrik sel yang dicatat secara grafik melalui elektroda intrasel memperlihatkan bentuk khas yang disebut potensial aksi. Dua jenis potensial aksi utama –respon cepat dan respon lambat- digolongkan berdasarkan kekuatan depolarisasi primer, baik saluran Na+ cepat atau saluran Ca++ lambat. Potensial aksi respon cepat ditemukan pada sel otot atrium dan ventrikel serta serabut Purkinje. Potensial aksi respon lambat pada nodus SA dan AV. Nodus SA, nodus AV, dan serabut Purkinje mampu melakukan eksitasi sendiri (automatisasi). Nodus SA merupakan pacemaker jantung yang dominan dengan kecepatan intrinsik 60 sampai 100 dpm. Kecepatan intrinsik nodus AV dan serabut Purkinje masing-masing secara berurutan adalah 40 sampai 60 dpm dan 15 sampai 40 dpm.
Wilson (2005) Aliran darah melalui perifer dipengaruhi oleh mekanisme pengaturan instrinsik dan ekstrinsik. Mekanisme pengaturan ekstrinsik yang utama adalah saraf simpatis. Pengaturan intrinsik aliran darah diatur oleh keadaan jaringan lokal dan sangat penting dalam optimasi aliran darah ke otak dan jantung. Aliran darah melalui pembuluh darah bergantung pada variabel yang berlawanan: perbedaan tekanan antara dua ujung pembuluh dan resistensi terhadap aliran. Hubungan variabel ini paling baik diyunjukkan dengan hukum Ohm: Q = ΔP / R. Berdasarkan hukum Ohm, aliran darah atau curah jantung, merupakan fungsi perbedaan tekanan dalam sistem pembuluh darah (MAP dikurang RAP), dan keadaan pembuluh resisten. Dilatasi arteriol menyebabkan penurunan resistensi dan peningkatan aliran darah. Sebaliknya, kontriksi arteriol meningkatkan peningkatan resistensi dan penurunan aliran darah.
Permulaan sistolik ventrikel ditandai dengan menutupnya katup mitralis dan trikuspidalis. Otot ventrikel pada mulanya hanya sedikit memendek, tetapi tekanan intraventrikel meningkat secara tajam sewaktu miokardium menekan darah di dalam ventrikel. Periode kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumik, isometrik) ini berlangsung selama 0,05 detik, sampai tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta (80 mmHg; 10,6 kPa) dan arteri pulmonaris (10 mmHg) dan katup aorta dan pulmonaris terbuka. Selama kontraksi isovolumetrik, katup AV menonjol ke dalam atrium, menyebabkan peningkatan tekanan atrium yang kecil tetapi tajam. Saat katup aorta dan pulmonalis terbuka, dimulailah fase penyemprotan ventrikel (ejeksi ventrikel). Penyemprotan mula-mula berlangsung cepat, kemudian melambat seiring dengan kemajuan sistolik.
Tekanan intraventrikel meningkat sampai maksimum dan kemudian sedikit menurun sebelum sistolik ventrikel berakhir. Tekanan ventrikel kiri puncak adalah sekitar 120 mmHg, dan tekanan ventrikel kanan puncak adalah sekitar 125 mmHg atau lebih kecil. Pada akhir sisolik, tekanan aorta sebenarnya adalah melebihi tekanan ventrikel, tetapi untuk jangka waktu yang singkat momentum tetap mendorong darah. Katup AV tertarik ke bawah oleh kontraksi otot ventrikel, dan tekanan atrium turun. Saat istirahat, jumlah darah yang disemprotkan oleh setiap ventrikel per denyut adalah 70-90 mL. Volume ventrikel diastolik akhir adalah sekitar 130 mL. Dengan demikian, sekitar 50 mL darah tetap berada di setiap ventrikel pada akhir sistolik (volume ventrikel sistolik-akhir), dan fraksi semprotan (ejection fraction), persen volume ventrikel diastolik-akhir yang disemprotkan setiap kali denyutan, adalah sekitar 60 %. Fraksi semprotan merupakan indeks fungsi ventrikel yang bermanfaat. Besaran ini dapat diukur dengan menyuntikan sel darah merah berlabel radionuklida, melakukan pencitraan jumlah darah jantung pada akhir diastolik dan akhir sistolik (angiokardiografi radionuklida seimbang), dan kemudian menghitung fraksi semprotan.
            Tekanan ventrikel yang sudah turun semakin cepat turun. Ini adalah periode protodiastolik setelah otot ventrikel berkontraksi penuh. Periode ini berlangsung sekitar 0,04 detik. Periode ini berakhir saat momentum darah yang disemprotkan dikalahkan dan katup aorta dan pulmonalis menutup sehingga timbul getaran di darah dan dinding pembuluh darah. Setelah katup menutup, tekanan terus turun dengan cepat selama periode relaksasi ventrikel isovolumetrik. Relaksasi isovolumetrik berakhir saat tekanan ventrikel turun di bawah tekanan atrium dan katup AV membuka dan ventrikel terisi. Mula-mula pengisian ventrikel berlangsung cepat, kemudian melambat sewaktu kontraksi jantung berikutnya mendekat. Tekanan atrium tetap meningkat setelah akhir sistolik ventrikel sampai katup AV membuka, dan kemudian turun dan secara perlahan kembali meningkat sampai sistolik atrium berikutnya.
            Muttaqin Arif (2009), Katup mitralis dan trikuspidalis antara atrium dan ventrikel terbuka pada akhir diastol, sedangkan katup aorta dan pulmonalis tertutup. Darah mengalir ke dalam jantung sepanjang diastolik, mengisi atrium dan ventrikel. Kecepatan pengisian berkurang seiring dengan mengembangnya ventrikel, dan terutama saat kecepatan denyut jantung lambat, daun katup atrioventrikel (AV) bergeser ke arah posisi tertutup. Tekanan di ventrikel tetap rendah.
Sebetulnya tekanan darah seseorang itu konstan adanya, namun tekanan darah mudah dipengaruhi oleh : psikis, elastisitas alat peredaran darah, keadaan jantung, keadaan buah pinggang (organ ekskresi), kandungan zat dalam plasma (glukosa, kolesterol, dsb), tekanan sistolik dan tekanan diastolik (maksimum-minimum) serta suhu badan.
Adapun di bawah ini adalah alat untuk mengukur tekanan darah atau sphygmomanometer.
Gambar 4. Spygmomanometer

Tekanan darah sangat berpengaruh pada distribusi darah di dalam seluruh jaringan tubuh. Dan sebaliknya juga berpengaruh terhadap aliran darah ke pusat sirkulasi darah (jantung). Pada vertebrata tingkat tinggi, manusia, pengukuran tekanan darah dilakukan di daerah humerus distal, baik sinistra maupun dekstra. Bagi probandus posisi duduk atau terlentang santai.
Dari hasil praktikum yang berjudul mengukur tekanan darah dapat kami simpilkan bahwa jika kita memompa cuff maka cuff akan berisi udara sehingga menggelembung dan akan menutup arteri radialis sehingga menyebabkan aliran darah berhenti. Setelah itu kurangi tekanan udara pada cuff dan aliran darah akan lancer kembali.

Bunyi Jantung
            Pada praktikum bunyi jantung ini praktikan mendengarkan bunyi jantung dengan cara menempelkan stetoskop pada dinding dada, maka akan terdengar suara jantung kita. Ada dua macam suara yang ditimbulkan oleh jantung kita, yaitu “Lub, dub”.
Bunyi lub terjadi saat penutupan katup atrioventrikularis karena vibrasi pd dinding ventrikel & arteri dimulai pd awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.
Bunyi dub terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.
S3 disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tiba-tiba pd saat pembukaan atrioventikel, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pd anak dgn dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
S4 terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang tjd pd individu normal.
Dibawah ini adalah gambar posisi stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung.
bunyi jantung
Gambar 5. gambar posisi stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung.

Suara jantung abnormal akibat adanya arus turbulen di dlm rongga jantung & pembuluh darah. Arus turbulen umumnya terjadi karena kelainan katup, yaitu: stenosis (katup tidak dapat membuka secara sempurna) atau insufisiensi katup (katup tidak dapat menutup secara sempurna). Murmur diastol setelah bunyi “dub” akibat stenosis katup atrioventrikularis  atau insufisiensi katup semilunar. Murmur sistol setelah “lub” akibat insufisiensi katup atrioventrikularis atau stenosis katup semilunar.

Gambar 6. Macam-macam bentuk katub jantung

Gambar di bawah ini merupakan bentuk katub jantung yang berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya darah dalam tubuh.

Test Kemampuan Fisik
Kemampuan fisik (physical fitness) adalah kesanggupan atau ketahanan seseorang untuk melakukan kerja otot dengan memuaskan di bawah kondisi khusus. Kempampuan fisik seseorang sangat tergantung pada komponen-komponen dari system transport oksigen, pernafasan, kardiovaskuler, darah, otot, dan system enzim di dalam tubuh. Selain itu, kemampuan fisik seseorang juga ditentukan oleh genetic, konsumsi makanan sehari-hari, oekerjaan sehari-hari, latihan-latihan yang dilakukan dan factor-faktor lain. Kondisi fisik ini dapat diperbaiki dengan latihan-latihan tertentu. Penentuan fisik seseorang dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan faali alat pernafasan, faali jantung (frekuensi dani dan tekanan darah), kemampuan kerja otot, kerja yang dihasilkan dan lain-lain.
Pada orang yang sedang atau sesudah melakukan aktivitas olah raga, darah yang keluar dari jantung  ( cardiac output = volume darah yang dipompakan oleh setiap ventrikel per menit )meningkat dengan cepat, sehingga mengakibatkan frekuensi denyut jantung menguat. Sebagai akibat lebih lanjut adalah terjadinya peningkatan tekanan darah karena tekanan darah merupakan produk dari cardiac output.
Pada praktikum pengiraan kemampuan VO2 max (ml/kg/min) dengan cara praktikan berlari selama 12 menit untuk menempuh jarak tertentu menurut kemampuannya.
Kami melakukan test berlari ini di GOR Paduka Berhala, Kabupaten Tanjung Jabung Timur sejauh 1,4 kilometer, setelah waktu mencukupi kami berhenti dan menhitung detak jantung, yang kami dapat adalah 362 kali.
Dari jarak lari yang ditempuh diatas, maka kemampuan kami untuk adalah sangat buruk, karena < 1,61 kilometer setelah waktu tercukupi. Dan dapat dijelaskan pada table dibawah ini.

Jarak (Km)
VO2 max (ml/kg/menit)
Tingkat kemampuan (umur < 40)
< 1,61
< 25.0
Sangat Jelek

Tabel 1. Tingkat kemampuan Aerobik untuk berlari selama 12 menit dan VO2
max (ml/kg/menit).

Test Schneider
Pada data hasil percobaan yang kami lakukan dimulai dari bersandar selama 5 menit, kemudian santai, dan saat beraktifitas.
a.      Pengukuran Denyut Nadi ketika bersandar
            Setelah dilakukan praktikum dengan bersandar selama 5 menit, kemudian di ukur denyut nadi. Pada pengukuran denyut nadi 5 menit pertama didapat 93 kali dengan skor 0. Pada pengukuran denyut nadi 5 menit kedua didapat 83 kali dengan skor 1.

b.      Pengukuran Denyut Nadi ketika berdiri santai
             Setelah dilakukan praktikum dengan berdiri santai selama 2 menit, kemudian di ukur denyut nadi. Pada pengukuran denyut nadi 2 menit pertama didapat 90 kali dengan skor 1. Pada pengukuran denyut nadi 2 menit kedua didapat 89 kali dengan skor 1.

c.       Pengukuran Denyut Nadi ketika melakukan aktifitas  
Pada praktikum kali ini berdiri berdiri diatas kursi yang tingginya 45 -50 cm. selama 2 menit, setelah itu berdiri dengan satu kaki yang dilakukan secara berantian selama 3 menit, hitung denyut nadi selama 15 detik, untuk mendapatkan denyut nadi permenit maka denyut nadi yang diukur selama 15 detik harus di kali 4, hasil perhitungan denyut nadi cocokan dengan skor dalam tabel skor Schneider, bagaimanakah status fisiologis pratikan berdasarkan hasil skor Schneider.
Setelah melakukan percobaan di atas maka hitung denyut nadi selama 15 detik dan didapatkan 21. Setelah didpatkanhasilnya maka dikali dengan 4, dan mendapatkan hasil 84 dengan skor 3.

Setelah dilakukan Test Schneider dengan beberapa percobaan pengukuran, maka didapatkan hasil Pengukuran Denyut Nadi ketika bersandar mendapatkan 1 skor. Pengukuran Denyut Nadi ketika berdiri santai mendapat skor 2. Pengukuran Denyut Nadi ketika melakukan aktifitas 3. Jadi jumlah total skor yang didapat adalah 6 skor, dan kemampuan fisiknya adalah buruk.

Test Harvard Step
Dari percobaan Harvard Step Test, kita dapat menentukan indeks kesanggupan badan seseorang dalam melakukan aktivitas otot. Melalui cara perhitungan yang telah dijelaskan diatas, terlihat dengan jelas bahwa indeks kesanggupan badan sangat bergantung dari lama orang tersebut mampu terus menerus naik-turun bangku dan frekuensi denyut nadinya segera setelah ia melakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun bangku dan semakin cepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik pula kesanggupannya.
Pada prinsipnya olahraga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional individu dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantungyang diperlukan pada tingkatan latihan fisik, baik pada orang sehat maupun orang sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada sistem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi aliran darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung dilakukan dengan meningkatan isi sekuncup dan denyut jantung.
Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari IKB seseorang maka kesanggupan badannya semakin baik.
1.      Cara lambat :


Penilaiannya :
< 55     = keanggupan kurang
55-64      = kesanggupan sedang
65-79      = kesanggupan cukup
80-89      = kesanggupan baik
> 90     = kesanggupan amat baik

            Praktikan (Nursholeh)  melakukan naik turun bangku selama 5 menit. Respon yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut
Frekuensi denyut nadi  pertama          = 110 kali/menit
Frekuensi denyut nadi  kedua             = 99 kali/ menit
Frekuensi denyut nadi                         = 80 kali/menit
Setelah dilakukan penjumlahan angka indeks kemampuan (AIK) saya adalah 51,90  jadi kemampuan fisik saya termasuk kurang.
2.      Cara cepat


Penilaiannya :
< 50     = kurang
50-80   = sedang
>80      = baik
            Adapun perhitungan digunakan dengan cara cepat yaitu 5,5 dikali dengan 110 (denyut nadi yang terhitung pada 30 detik pertama) dan mendapatkan hasil 49,58. Jadi kemampuan  fisik saya adalah buruk.
            Adapun tabel di bawah ini adalah Indeks Kesanggupan Badan (IKB) dengan menggunakan cara lambat dan cara cepat.

Nama
Waktu percobaan
(detik)
Frekuensi denyut nadi  selama 30 detik pada menit ke-
Indeks Kesanggupan Badan (IKB)
Keterangan
IKB
1
2
3
Cara lambat
Cara cepat
Cara lambat
Cara cepat
Nursholeh
240
110
99
80
51,90
49,58
Kurang
Buruk
Tabel 2. Perhitungan IKB cara lambat dan cara cepat
3.      Menggunakan table Harvard step
Lamannya percobaan yang dilakukan = 3’30’. Bilangan nadi dari 1 menit sampai 1 menit 30 detik = 51,90. Menurut lajur bersangkutan (mendatar dan tegak) pada table diperoleh AIK = 51,90, ini berarti kemampuan fisik saya buruk.
PENUTUP
Kesimpulan
            Dari hasil Posisi tubuh mempengaruhi kenaikan denyut nadi secara nyata. Tekanan darah pada posisi duduk lebih rendah bila dibandingkan tekanan darah pada posisi berbaring, namun demikian tekanan darah pada posisi berdiri lebih tinggi dari tekanan darah pada kedua posisi sebelumnya. Hal ini diakibatkan karena pengaruh gravitasi dan mekanisme barroreseptor. Pada latihan fisik terjadi peningkatan baik pada denyut nadi maupun tekanan darah. Hal ini merupakan mekanisme kompensasi dari jantung bagi pemenuhan kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh, juga untuk membuang sisa-sisa metabolik tubuh.

Saran
              Semoga semua mahasiswa yang mengikuti praktikum ini agar dapat melaksanakannya sebaik mungkin dan penuh ketenangan, supaya praktikum ini dapat berjalan degan lancar dan tepat waktu.











DAFTAR PUSTAKA


Andrajati, Retnosari dkk. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. Depok: Departemen Farmasi FMIPA UI, 2008.
Uchenk.2008.Laporan Fisiologi Harvard.in www.uchenk-korzlet01.blogspot.
com.Last Update Senin, 12 Juli 2010.
Firhazona.2008.Tes Harvard.in www.musfirahmad.blogspot.com.Last Update
Senin, 12 Juli 2010.
Nursholeh. 2011. Laporan Anatomi Fisiologi Ternak. Nursholeh fapet unja.blogspot.com.Jambi

Williams, Lippincott.2004.Medical Physiology.Edisi 2.Indiana:Indiana Universty
School of Medicine Indianapolis
Prohealt.2008.Fisiologi Otot dan Jantung.in www.puskesmas-oke.blogspot.com.
Last Update Senin, 12 Juli 2010.
Ganong, William F.2008.Fisiologi Kedokteran.Edisi 20.Jakarta:EGC.
Guyton, Arthur.2006.Text Book of Medical Physiology.Edisi 11.Cina:Elsevier
Saunders.


(bagi yang mengambil laporan saya, mohon disusun daftar pustakanya menurut abjad)

“untuk adek-adek ku Fakultas Peternakan Universitas Jambi, jika kalian ingin bertanya mengenai kuliah Laporan dan lain-lain hubungi saja ke
HP       : 0815 3215 6677
FB        : Nur Enda Wijoyo Diningrat
Twitter : @nurkotabaru







LAMPIRAN
1.      Test Harvad Cara Lambat :

2.      Test Harvad Cara Lambat :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar