Sabtu, 18 Februari 2012

PENDAHULUAN LAPORAN


PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Pengetahuan tentang sel telah dimulai sejak abad ke-17 di mana pada awalnya sel digambarkan tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan. Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi). Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.. Sejak akhir abad 19 selama abad 20 penelitian sel berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu sel yang disebut dengan Sitologi.
Morfologi tumbuhan merupakan bagian ilmu botani yang khusus mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan yang dapat dilihat dengan mata biasa. Makanan ternak menjadi objek pengamatan dalam bentuk morfologinya. Tumbuhan mempunyai bagian struktur morfologi yaitu akar, batang, daun, bunga, dan  buah. Dalam hal ini yang menjadi bahan utama pengamatan morfologi adalah rumput (graminae) dan leguminosa (kacang-kacangan).rumput – rumput dan kacang – kacang adalah hijauan makanan ternak yang merupakan makanan pokok ternak ruminansia.susunan bunga leguminosa adalah berjenis kelamin ganda (biseksual) pada umumnya setangkup (zygomoaphile) kecuali pada mimosaidae yang bunganya bersusun dalam dua lingkar.
Anatomi tumbuhan adalah bagian ilmu botani yang mempelajari bentuk dan susunan bagian dalam dari tumbuh-tumbuhan. Anatomi tumbuhan ini mencakup 3 (tiga) bagian : sel, jaringan tubuh, dan organ tubuh. Dalam jaringan tubuh, jaringan didefenisikan sebagai kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, struktur, dan fungsi yang sama dalam satu kesatuan yang padu. Pada tumbuhan ,jaringan tumbuhan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu,berdasarkan fase perkembangannya dan berdasarkan sifat/macam sel penyusunannya.
Pisces merupakan bagian daripada makhluk hidup yang dikelompokkan dalam satu klasifikasi bagian daripada ikan. Jenis ikan yang sering dikonsumsi adalah ordo Teleostei. Dan yang mewakili spesies teleostei ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio). Morfologi pada pisces ini mencakup 3 bagian yakni caput (kepala), truncus (badan), dan cauda (ekor). Dan anatominya mencakup organ-organ daripada pisces itu serta bagiannya. Cyprinus carpio merupakan ikan air tawar bertulang belakang yang hidup di danau dan sungai-sungaiu di Cina dan Jepang. Cyprinus carpio termasuk anggota kelas Osteichthyes. Umumnya bentuk tubuh ikan ini langsing dan sisiknya berwarna keperakan. Terdapat sirip punggung tunggal yang terletak pada pertengahan badan dan suatu sirip ekor yang bercabang. Rahangnya tidak bergerigi tapi terdapat suatu pinggiran tanduk yang berfungsi sebagai alat penghisap. Di sudut mulut terdapat satu atau dua pasang misaim pendek. Ikan ini mengunyah makanan berupa serangga dan tumbuhan dengan sepasang gigi di tenggorokan yaitu gigi faring.
Amphibi merupakan vertebrata yang hidup di dua tempat yakni di darat dan di air. Spesies yang mewakili amphibi ini adalah katak (Rana sp),alasan dalam mewakilinya yaitu karena spesies mudah diperoleh dan diamati, cara hidupnya sederhana, ukuran tubuh besar, dan menunjukkan persamaan dalam bentuk dan fungsi dengan vertebrata tingkat tinggi. Pada amphibi ini morfologinya mencakup 3 (tiga) bagian yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan extremitas.
Vertebrata pertama di darat adalah anggota kelas Amphibia. Saat ini kelas tersebut diwakili oleh kurang lebih empat ribu spesies katak, salamander, dan caecilian(makhluk tak bertungkai yang membuat lubang untuk sarang di hutan tropis dandanau air tawar. Terdapat tiga ordo Kelas Amphibia yang masih hidup saat ini, yaitu Urodela (berekor disebut salamander) : Anura (tidak berekor disebut katak, termasuk kodok bangkong) dan Apoda (tak berkaki disebut cae cilian). Hanya ada sekitar empat ratus spesies dari ordo Urodela. Beberapa di antaranya hanya hidup di air, tetapi yang lain hidup di darat sebagaihewan dewasa atau bahkan sepanjang masa kehidupan. Sebagian besar salamander yang hidup di darat berjalan dengan pembengkokan badan dari sisi ke sisi yang mirip dengan cara berjalan tetrapoda.
Katak dan Kodok mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya diair, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok  pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan.Sementara jenis kodok hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantanyang lembab, yang akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil.
Secara garis besar bagian-bagian luar tubuh ayam jantan dan betina meliputi bagian kepala dan leher, badan, kaki dan ekor. Bagian-bagian tubuh tersebut diselimuti oleh bulu, kulit dan  sisik  Hal ini yang membedakan antara ayam dengan reptil. Bagian-bagian tubuh luar ayam jantan dan betina tersebut secara rinci digambarkan oleh North (1978) Aves merupakan spesies unggas atau burung yang memiliki ciri khusus yakni mempunyai bulu yang menutupi tubuhnya. Pada aves ini spesies yang mewakili adalah ayam (Gallus gallus). Ciri khas dari aves ini yaitu merupakan hewan yang homoiterm yakni suhu tubuhnya tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Mamalia merupakan kelompok hewan yang mempunyai ciri yaitu hewan beternak, menyusui dan bernafas dengan paru-paru. Mamalia  juga disebut hewan yang berkelenjar susu untuk menyusui anaknya. Yang mewakili spesies ini adalah adalah kelinci yang disebut dengan tetrapoda (hewan yang mempunyai 4 buah kaki atau 2 pasang kaki). Morfologi dari mamalia ini mencakup 4 (empat) bagian yaitu caput (kepala), truncus oleh 2 pasang extremitas, collum (batas antara truncus dan caput), dan cauda yang pendek.

1.2    Tujuan dan Manfaat

Tujuan dilaksanakannya praktikum biologi dasar ini adalah supaya kita mengetahui bentuk-bentuk luar maupun bentuk-bentuk dalam pada hewan maupun tumbuhan serta kita juga mengetahui manfaatnya dalam kehidupah sehari-hari.
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dan mempraktekkan secara langsung. Selai itu mahasiswa juga dapat memahami cara membedah hewan, tumbuhan, melihat organ dalam serta sel-sel yang ada dalam hewan atau tumbuhan tersebut. Sehingga nantinya kegiatan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang peternakan.





























II . TINJAUAN PUSTAKA
Anonymous (2009). Pada sel hewan bentuknya tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel , sehinga membrane sel dapat bergerak dengan bebas. Pada tumbuhan bentuknya tetap karenamemiliki dinding sel, sehingga gerakaan membrane sel terbatas. Sel bisa berbentuk batang (basil), bulat (coclus), oval dan spiral.
Anonymous (2009). Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupai dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan di atur dalam suatu sel dan berlangsung didalamnya. Sel juga terbagi menjadi 2 yaitu: sel eukariota, dan sel prokariota. Sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular, sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling kerja sama dalam lingkup yang rapi.
Anonim (2009 : 2).Mandul jantan yang dikontrol oleh gen, biasanya ditentukan oleh satu gen resesif, ms. Alel mandul jantan ini mungkin timbul secara spontan atau diinduksi. Untuk memelihara mandul jantan, disilangkan dengan fertile jantan yang heterozygous. Persilangan ini akan menghasilkan 1:1 steril jantan dan fertile jantan. Gen tunggal resesif mandul jantan telah ditemukan pada tanaman jagung, sorgum, tembakau, ketimun, melon dan terong. Sitoplasma jantan mandul ditentukan oleh sitoplasma, keturunannya akan selalu mandul jantan, karena sitoplasma berasal dari sel telur. Digunakan untuk produksi hibrida, misalnya pada sorghum, padi, tembakau, kapas, bunga matahari. Penyebab terjadinya CMS, yakni mutasi spontan, meski sangat jarang, ditemukan pada jagung dan bunga matahari. Persilangan antara spesies = interspesific hybridization. Diinduksi dengan ethidium bromide, misalnya pada Petunia sp. Gabungan dari gen dan sitoplasma yang steril agak kompleks dan jarang digunakan karena banyak limitasi.
Ashurt M (2005) Terdapat sirip punggung tunggal yang terletak pada pertengahan badan dan suatu sirip ekor yang bercabang. Rahangnya tidak bergerigi tapi terdapat suatu pinggiran tanduk yang berfungsi sebagai alat penghisap. Di sudut mulut terdapat satu atau dua pasang misaim pendek. Ikan ini mengunyah makanan berupa serangga dan tumbuhan dengan sepasang gigi di tenggorokan yaitu gigi faring
Awrhirt Guhji (2003) Sistem urogenital. Bagian vebtral terdapat anus dan lubang urogenbital. Sistem urogenital. Bagian vebtral terdapat anus dan lubang urogenital. Cyprinus carpio betina memiliki satu lubang urogenital, namun jantannya lubangnya terpisah antara lubang geniotal dengan lubang urinnya. Terdapat a siripnya bersinar / mengkilap dan dilapisi membrane yang licin. Sirip berfungsi menjaga kestabilan ikan dan mengatur pergerakannya. Pada setiap ikan, operkulumnya timbul lateral line yang merupakan system organ sensori khusus yang dapat mendeteksi getaran dan arus dalam air yang terdapat disepanjang belakang mata sampai ekor. Organ ini dapat membantu ikan dalam menghindari predator dan melewati rintangan dalam air.
Bdhurci,Gjoil (2002). Bagian ini merupakan perpanjangan dari anus ke bagian posterior. Umumnya, bentuk ekor tidak simetris, dengan bagian dorsal yang panjang dan cuping vebntral kecil yang dipisahkan oleh takik. Bentuk ekornya homocercal, memiliki rongga yang sama dan muncul secara simetris.
Beduigh.Mhund (2002).Kulit memproduksi sisik yang menutupi permukaan tubhnya. Setiap sisik dibentuk dalam kantung epidermis. Tumbuhnya terus-menerus selama ikan tersebut masih hidup dan tidak mengalami regenerasi apabila mengalami kerusakan atau hilang. Waktu pertumbuhannya bergantung pada simpanan material baru disekitar pinggir atau tepi insang, sehingga ilmuwan dapat mengetahui umur ikan tersebut dari lingkaran atau cincin pada sisik.
Brahmana (2004), menyatakan bahwa gelembung yang tampak memencar dan berwarna bening pada solanum tuberosum dinamai dengan leukoplast, leukoplast tersebut mengandung pigmen untuk merubah warna coklat kebening-beningan, dan itu merupakan plastida pada tanaman tersebut.
Bhufer,vhend(2005).Sisik pada ikan ini termasuk tipe teleost, yang tidak memiliki enamel, dentin dan lapisan pembuluh tulang, hanya memiliki berkas lamelarnya saja. Terdapat dua macam sisik teleost yang dikenali, yaitu cycloid dan ctenoid. Cycloid tersusun dari cincin konsentris atau circuli. Sedangkan sisik ctenoid dengan pinggiran yang keras sepanjang tepi posterior. Circuli yang baru, terletak dibawah., seperti lingkaran tahun pada pohon yang dapat dijadikan suatu bukti untuk melihat umur dari ikan yang akan diamati
Cfeunci,B (2008)Tipe sisik cycloid dan ctenoid banyak ditemukan pada ikan bertulang keras (Teleostei). Bagian antertior pada setiap sisik biasanya tertumpuk oleh bagian posterior dari sisik depan. Susunan ini menyebabkan ikan lebih fleksibel daripada ikan yang memiliki tipe sisik ganoid dan cosmoid. Sisik cycloid memiliki tepi posterior yang halus, namun tidak memiliki “ctenii”. Cycloid berasal dari kata “cycla” yang berarti lingkaran. Sisik cycloid dan ctenoid memiliki dua bagian utama, yaitu lapisan bertulang, yang terdiri dari kerangkan organic yang berisi dari kebanyakan kalsium dan garam serta lapisan serat yang lebih dalam yabg sebagian besar tersususn atas kolagen.
Dailik,Nerh (2000).Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduki.
Dajamal (2000), menyatakan pada sel yang mati terdapat sellulosa yang mengandung hemisellulosa yang merupakan senyawa yang paling tinggi.
Daman (2001), menyatakan morfologi terhadap tumbuhan merupakan ilmu botani yang menstruktur bentuk luar (penampakan, fisik, struktur, dan adaptasinya) daripada tumbuhan tersebut, dan juga dapat diamati dengan mata telanjang.
Den Kusnawidjaja (2003), menyatakan bahwa pada pertumbuhan akar tumbuhan dikotil akan menimbulkan pembentukan tudung pada akar tersebut. Fungsi tudung itu merupakan sebagai meristem pelindung pada akar.
Einstein, Dandey (2002), menyatakan bahwa komponen protoplasmik (komponen yang hidup dari sel) terdiri dari organon sel. Dan komponen non protoplasmik (komponen yang mati dari sel) tidak mengandung organ sel, bentuk selnya hampa.
Guard, S.V (2002), menyatakan pada ordo teleostei terdapat saliva yang berbentuk encer kekentalan yang setiap saat melumasi tubuh ikan, dan adanya cairan itu untuk melindungi diri dari predator pengganggu, dan mempercepat pergerakannya.
Gembong tjitrosoepomo (2009), menyatakan epidermis yang mengandung cutin yang tebal akan membentuk struktur kulit luar pada tumbuhan menjadi kasar, sehingga penampakan fisik anatominya kurang menarik.
Hanun (2010), menyatakan bahwa sistem rangsangan dan perintah pergerakan pada rana akan ditanggap oleh enchepalonnya atau otaknya. Namun, musculusnya untuk menerima informasi terhadap lingkupnya.
Harry Firman (2002), menyatakan sebangsa aves sangat identik dengan pergerakan untuk mengambil udara. Tipe aves memperoleh oksigen (O2) ada dua bentuk, yakni terbang diudara dengan menggunakan extremitas dan menyimpan cadangan O2 dalam kantong udara dekat temboloknya, dan terbang semata tanpa salah satu extremitas.
Harjo Purwo Arbianto (2004), menyatakan bahwa mamalia sangat identik dengan adaptasi morfologi dan fisiologinya terhadap lingkungan. Tetrapoda mamalia merupakan mammal yang berstruktur empat kaki atau 2 pasang kaki.
Hofstede.A,E (2006),menyatakan bahwa musculus yang berjenjen dan mengandung granan, yang selalu menghantar arus informasi untuk pengendalian gerak pada pisces.
Johnson,W.A (2000), menyatakan struktur cor yang semakin menebal akan membuat kontraksi daripada jantung yang mengecil, hal yang demikian akan membuat sebangsa mamalia berhenti akan organ-organnya.
Jesse, H. Wood (2007), menyatakan bahwa amphibi hidup di dua alam, yakni didarat dan diair. Untuk substrat yang dibutuhkan spesies lebih dominan hidup didarat.
Kimball (2003). Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan sinar listrik ke dalam tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yang amat diperlukannya. Meskipun tipe sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel.
Kusnawidjaja (2009), menyatakan bahwa adnya penebalan yang terjadi pada lapisan endodermis yang membentuk rangkaian pita disebut dengan Pita Caspary.
Michael purba (2002), menyatakan bahwa bulu pada ungggas sangat identik fungsinya dengan kulit tubuh unggas tersebut, hal itu disebabkan karena bulu tersebut merupakan homoiterm (erat dengan panas).
R. Respati (2005), menyatakan bahwa pada rumputan bijinya merupakan biji yang monokotil, dan pada leguminosa bijinya merupakan biji yang dikotil. Dan kedua kingdom ini termasuk Angiospermae.
Setjo (2004).Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase.
Soemadji.MS (2009), menyatakan bahwa gerakan bulu dengan extremitas atas pada aves akan membuat aktivasi atau pergerakan yang cepat untuk mengambil oksigen (O2) dan menyimpanya sebagai udara cadangan.
Stonger (2001), menyatakan bahwa pada spesies rana dijumpai bahwa Ductus hepaticus yang mengandung cairan kecoklatan, cairan tersebut untuk menawarkan racun pengganggu dan juga digunakan dalan campuran pada menu makanan.
Sugiri (2006). Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis.   
Sumardi dan Agus. (2001) Mitokondria yaitu badan yang lebih kecil dari plastida yang mempunyai respirasi.





III . MATERI DAN METODE
3.1    Waktu dan tempat
Praktikum Biologi dasar mengenai sitologi, morfologi tumbuhan, anatomi tumbuhan, pisces, amphibi, aves, dan mamalia, dilaksanakan setiap hari jumat, mulai tanggal  28 September - 6 Desember 2009, pukul 13.30- 16.00, yang bertempat di Laboratorium MIPA Universitas Jambi.

3.2    Materi
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah, ikan mas minimal 9 ons, 3 ekor katak yang segar, 1 ekor ayam (berat minimal 1 kg), dan 1 pasang kelinci/marmut.Panicum maximum (rumput benggala), Brachiaria decumbens, Brachiaria mutica (ppara gras), Pannisetum purpureum (rumput gajah), King gras (rumput raja), Stylosantes humillis, Callopogonium muconoides, Leucaena leucocephala (petai cina), Arachia hypogea (kacang tanah), Ricinus comunis (tumbuhan jarak), jagung (Zea mays), batang kacang hijau, batang dan akar Ricinus comunis, empulur ubi kayu (Manihot utilissima), epidermis umbi lapis bawang merah (Allium cepa), kulit buah Capsicum annum (cabai merah), daun Hydrilla verticillata, Solanum tuberosum (kentang), tepung kacang kedele, tepung kacang hijau, pisang, tepung jagung, tepung ubi kayu,
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Mikroskop, objek glass, cover glass, pisau carter 3 buah, telenan, sabun tangan, serbet/tissue, jarum pentul 10 buah, dan pisau potong 1 buah pisau silet (Gilette gold), alat bedah, plastic/terpal ukuran 1 meter.

3.3    Metoda
Adapun cara atau prosedur kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
prosedur kerja pada praktikum sitologi yang digunakan adalah sebagai beriku :
-       Pada kegiatan satu, siapkan mikroskop yang akan digunakan dan masing-masing 3 buah cover glass dan objek glass serta pisau silet. Kemudian buat sayatan tipis kulit allium cepa,lalu tetesi dengan regen JKJ,letakkan pada objek glass dan turup dengan cover glass,amati dibawah mikroskop,demikian halnya pada empulur manihot utilissima. Lalu gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan simpulkan perbedaan kedua objek.
-       Pada kegiatan dua,siapkan bahan daun Hydrilla verticillata, capsicum annum, dan solanum tuberosum, buat sayatan tipis daripada daun ketiga objek,letakkan diatas objek glass,tetesi dengan air,tutup dengan cover glass dan amati pada mikroskop.Lalu gambar hasil pengamatan pada objek,buat klasifikasi dan kesimpulan perbedaan plastida ketiga objek tersebut.
-       Pada kegiatan tiga, siapkan objek tepung kacang kedele, tepung kacang hijau,pisang, tepung jagung, tepung ubi kayu, dan kentang. Letakkan objek pada objek glass,tetesi dengan air,tutup dengan cover glass, dan amati pada mikroskop. Lalu gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi objek, dan menyimpulkan perbedaan pada ciri keenam objek tersebut.

prosedur kerja pada praktikum Morfologi tumbuhan yang digunakan adalah sebagai berikut  :
-       Pada kegiatan satu, siapkan objek rumput panicum maximum,brachiaria decumbens, brachiaria mutica, pannisetum purpureum, dan king gras, amati keenam objek secara morfologis, gambar hasil pengamatan,buat klasifikasi dan ciri objek, dan buat simpulan tentang rumput (graminae).
-       Pada kegiatan dua, siapkan  objek stylosantes humillis, callopogonium muconoides, leucaena leucocephala, dan arachia hypogea, amati keempat objek secara morfologis, lalu gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan cirri objek, dan buat kesimpulan tentang kacang-kacangan (legume).
-       Pada kegiatan tiga, amati objek panicum maximum dan callopogonium mucunoides secara morfologis, lalu gambar hasil pengamatan, buat klasifikasi dan simpulkan perbedaan kedua objek dalam laporan saudara.

prosedur kerja pada praktikum Anatomi tumbuhan yang digunakan adalah sebagai berikut  :
-          Pada kegiatan satu, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass, pisau silet,  daun rumput gaja (pannisetum purpureum), dan daun kacang tanah (arachia hypogea), buat sayatan tipis kedua objek, letakkan diatas objek glass,tetesi dengan air, dan tutup dengan cover glass, lalu gambar hasil pengamatan anatomi objek, buat klasifikasi , dan simpulkan perbedaan anatomi daun kedua objek dalam laporan saudara.
-          Pada kegiatan dua, siapkan batang objek pannisetum purpureum, panicum maximum,dan zea mays, buat sayatan tipis pada batang, tetesi dengan air, letakkan di atas objek glass, tutup dengan cover glass, dan amati dibawah mikroskop. Lalu gambar hasil pengamatan anomi batang letiga objek. Buat klasifikasi, dan kesimpulan umum tentang batang monokotil.
-          Pada kegiatan ketiga, siapkan batang objek kacang tanah, kacang hijau, dan ricinus comunis. Kemudian buat sayatan tipis batang objek, tetesi dengan air,letakkan diatas objek glass, tutup dengan cover glass, dan amati dibawah mikroskop. Lalu gambar hasil pengamatan anatomi objek tersebut, buat klasifikasi, perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil, serta kesimpulan umum tentang anatomi batang dikotil.
-          Pada kegiatan empat, siapkan akar objek zea mays dan ricinus comunis, buat sayatan tipis akar objek, tetesi dengan air, letakkan diatas objek glass, tutup dengan cover glass, dan amati dibawah mikroskop. Lalu gambar hasil pengamatan anatomi akar objek tersebut, buat klasifikasi dan buat kesimpulan umum tentang anatomi akar tumbuhan dalam laporan saudara.
prosedur kerja pada praktikum Pisces yang digunakan adalah sebagai berikut  :
-          Pada kegiatan satu, siapkan seekor ikan mas segar berat ± 9 ons. Kemudian letakkan objek diatas papan praktikum, amatai morfologi objek. Lalu gambar hasil pengamatan morfologi ikan dan beri keterangan bagiannya.
-          Pada kegiatan dua, siapkan mikroskop, objek glass, cover glass, 1 buah sisik cyprinus carpio, pinset. Kemudian ambil dengan pinset 1 buah sisik ikan mas itu, tetesi dengan air, letakkan diatas objek glass, tutup dengan cover glass, dan amati dibawah mikroskop. Lalu gambar hasil pengamatan dan jelaskan keterangan bagian sisik.
-          Pada kegiatan tiga mencakup cara kerja pada kegiatan kedua.
-          Pada kegiatan empat, bedah ikan tersebut, perlihatkan organ dari apparatus viscerum abdominalis et thoracalis, amati bagian-bagiannya. Lalu gambar hasil pengamatan pada bagiannya,dan beri keterangan gambar dengan jelas.
-          Pada kegiatan lima, buat potongan melintang tubuh ikan dibelakang anus. Lalu amati system muscularnya, gambar hasil pengamatan dan beri keterangn gambar dengan jelas. 
-          Pada kegiatan enam, keluarkan bagian insang ikan mas tersebut, amati dengan jelas. Lalu gambar hasil pengamatan insang itu, buat keterangan bagian dengan jelas.
-          Pada kegiatan tujuh, buka bagian oranium cyprinus carpio dengan hati-hati, keluarkan enchepalonnya, dan amati dengan seksama. Lalu gambar hasil pengamatan otak tersebut, dan beri keterangan gambar dengan jelas dalam laporan  saudara.
prosedur kerja pada praktikum Amphibi yang digunakan adalah sebagai berikut  :
-          Pada kegiatan satu, siapkan seekor katak yang segar, dan papan praktikum.Kemudian letakkan objek diatas papan praktikum, amati morfologinya.Lalu gambar hasil pengamatan, dan beriketerngan gambar tersebut.
-          Pada kegiatan dua, buka cavum oris dengan jelas, amati bagiannya, lalu gambar hasil pengamatan, dan beri keterangannya.
-          Kemudian pada kegiatan tiga, bedah rongga perut dan thorax katak, amati dengan jelas, lalu gambar hasila pengamatan, dan beri keterangan gambar.
-          Pada kegiatan empat, bedah enchepalon katak, keluarkan enchepalon (otak) dengan hati-hati, dan amati dengan seksama. Lalu gambar hasil pengamatan otak ikan iti, dan beri keterangan gambar dengan jelas.
prosedur kerja pada praktikum Aves yang digunakan adalah sebagai berikut 
-          Pada kegiatan satu, siapkan seekor ayam, dan papan praktikum. Kemudian latakkan objek diatas papan praktikum, dan amati morfologinya. Lalu gambar hasil pengamatan , dan beri keterangan bagiannya.
-          Pada kegiatan dua, cabut masing-masing 1 buah bulu plumae. Plumulae, dan filoplumulae, amati dengan seksama. Lalu gambar hasil pengamatan, dan beri keterangan bagiannya.
-          Pada kegiatan tiga, bedahlah bagian extremitas ayam, buang kulit dan musculus yang menempel pada tulang, pisahkan extremitas atas dan bawah, dan amati dengan jelas. Lalu gambar hasil pengamatan dan beri keterangan bagiannya.
-          Pada kegiatan empat, bedahlah thorax rongga perut dengan gunting, pinset, dan scapel, dan amati organ-organ yang ada, lalu gambar hasil pengamatan dan beri keterangan bagiannya.
-          Pada kegiatan lima, bedah oranium ayam dengan hati-hati, keluarkan enchepalonnya, amati dengan jelas, lalu gambar hasil pengamatan dan beri keterangan bagian-bagiannya dalam laporan saudara.
prosedur kerja pada praktikum Mamalia yang digunakan adalah sebagai berikut  :
-          Pada kegiatan satu, siapkan 1 pasang kelinci/marmot, plastic terpal 1 m, dan papan praktikum. Kemudian letakkan objek diatas papan praktikum, amati morfologinya , lalu gambar hasil pengamatan, dan beri keterangan bagiannya.
-          Pada kegiatan dua, buka cavum oris kelinci, dan amati gigi-giginya, lalu gambar hasil pengamatan, beri keterangan, buat susunan gigi tersebut, dan simpulkan perbandingannya pada rumus gigi pada diktat.
-          Pada kegiatan tiga,siapkan alat bedah, pisau potong dan papan praktikum. Kemudian letakkan objek diatas papan praktikum, potong kelinci dan kuliti, buka rongga dada dan perutnya, lalu gambar hasil pengamatan dan beri keterangan dari bagian-bagian gambar tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar